Jalan menuju Pantai Bali Taman di Desa Tukadmungga, Buleleng, Bali, rusak parah. Kerusakan terjadi akibat proyek penyenderan (tanggul) pantai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Anak Nelayan Desa Tukadmungga memprotes kerusakan jalan tersebut. Warga berkumpul di sana pada Senin (15/4/2024) sejak pukul 17.00 Wita.
Warga kemudian membentangkan spanduk bertuliskan 'Yang terhormat bapak Kepala BWS (Balai Wilayah Sungai Bali-Penida) tolong ditindak kontraktor nakal yang bertanggung jawab'. Di spanduk memanjang bagian bawah juga bertuliskan 'Jalan kami dirusak akibat proyek penyenderan pantai'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Dharma Samudera Ketut Erik Susanto mengatakan mereka merasa kecewa karena jalan satu-satunya untuk mengakses pantai tidak kunjung diperbaiki kontraktor. Padahal kontraktor sebelumnya berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Saya hanya menagih janji (jalan ini) akan dikembalikan seperti semula. Namun setelah sekian lama saya tunggu-tunggu, sampai sekarang belum diperbaiki," kata Erik ditemui detikBali.
Erik sempat berkomunikasi dengan staf proyek terkait rusaknya jalan tersebut. Staf proyek berjanji akan memperbaiki jalan, namun tak kunjung terealisasi.
"Sempat saya menghubungi staf proyek janjinya akan diperbaiki tanggal 6 Januari (2024), setelah itu nggak ada kabar, saya coba hubungi lagi janji lagi tanggal 23 Januari," jelasnya.
Menurut Erik, proyek tersebut mulai digarap sejak Juni dan selesai November 2023. Truk besar yang mengangkut batu hingga alat berat memasuki pantai melalui jalan tersebut selama proses pengerjaan. Akibatnya, jalan serta selokan mengalami kerusakan parah.
Rusaknya jalan sangat merugikan kelompok nelayan. Apalagi kawasan tersebut merupakan salah satu spot untuk melihat lumba-lumba. Banyak wisatawan yang datang ke sana memilih putar balik dan batal membeli paket menonton lumba-lumba akibat jalan rusak.
Kondisi jalan semakin mengkhawatirkan saat musim hujan. Sebab, selokan yang juga rusak di kawasan itu selalu mengalami banjir. Tinggi genangan air bisa mencapai 50 sentimeter.
"Untuk menuju ke sini hanya satu akses ini saja. Drainase selokan yang di bawah juga tertutup batu. Saat musim hujan selalu banjir," katanya.
Kepala Desa (Kades) Tukadmungga Kadek Surya Darmawan mengatakan sudah berupaya berkomunikasi dengan kontraktor untuk perbaikan jalan. Kontraktor berjanji akan memperbaiki jalan tersebut, namun belum juga diperbaiki.
"Mereka (kontraktor) berjanji sebelum Nyepi akan diperbaiki, kemudian (berjanji) setelah Nyepi, lalu sebelum Lebaran dan sekarang setelah Lebaran belum ada perbaikan," ujar Surya Darmawan.
Pemerintah Desa (Pemdes) Tukadmungga juga sempat bersurat ke BWS Bali-Penida namun mendapatkan respons yang tidak baik. "Tidak ditanggapi sampai sekarang," katanya.
Surya Darmawan mengungkapkan ada dua jalan yang mengalami kerusakan, salah satunya di Jalan menuju Pantai Bali Taman. Perbaikan jalan itu diperkirakan bisa menelan biaya mencapai Rp 300 juta.
Ia berharap jalan tersebut bisa segera diperbaiki karena merupakan akses satu-satunya untuk menuju ke pantai.
(dpw/dpw)