Taburkan Bunga, Warga Hindu Ikut Nyekar ke Makam Keluarga Muslim

Taburkan Bunga, Warga Hindu Ikut Nyekar ke Makam Keluarga Muslim

Putu Krista - detikBali
Rabu, 10 Apr 2024 11:03 WIB
Sejumlah umat Islam melakukan ziarah di kuburan Kampung Jawa di Semarapura, Klungkung, Bali,Β Rabu (10/4/2024). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Sejumlah umat Islam melakukan ziarah di kuburan Kampung Jawa di Semarapura, Klungkung, Bali,Β Rabu (10/4/2024). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Sejumlah umat Islam di Kabupaten Klungkung, Bali, melakukan ziarah kubur seusai salat Id. Mereka membawa bunga dan wewangian untuk ditaburkan pada makam keluarga atau kerabat yang telah meninggal dunia.

Tak hanya umat muslim, sejumlah umat Hindu juga datang ke makam pemeluk agama Islam untuk nyekar. Ni Wayan Muli misalnya. Perempuan asal Blahbatuh, Gianyar, itu mengaku jauh-jauh datang ke kuburan Kampung Jawa di Semarapura, Klungkung, untuk ziarah ke makam sanak saudaranya.

"Saya bersama anak-anak dan menantu datang untuk ziarah. Ini rutin kami lakukan setiap Hari Raya Idul Fitri," tutur Muli, Rabu (10/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikBali, warga mulai berdatangan ke kuburan Kampung Jawa Klungkung sejak pukul 09.00 Wita. Sebagian besar dari mereka sebelumnya mengikuti salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung.

Warga Hindu maupun Islam berbaur menaburkan bunga di atas pemakaman keluarga mereka. Selain itu, ada juga membersihkan makam dengan mencabut rumput liar di atas makam.

ADVERTISEMENT

Kevin Munanda adalah peziarah lainnya yang datang di kuburan Kampung Jawa Klungkung. Ia sengaja nyekar saat Idul Fitri untuk mendoakan salah satu keluarganya yang beragama Islam dan dikubur di tanah pemakaman itu.

Pria berusia 30 tahun itu menuturkan tradisi ziarah kubur juga dikenal dalam Hindu. Hanya saja, sarana ziarah kubur menurut tradisi Hindu yang dia jalankan menggunakan sesajen yang disebut banten punjung.

"Kalau di sini mengikuti, cuma bawa bunga yang diisi wewangian sebagai doa kami kepada yang sudah meninggal," kata Kevin.

Kevin tidak hanya mengunjungi satu makam keluarganya. Ia juga menaburkan bunga di atas makam teman atau orang yang sempat dikenalnya semasa hidup.

Ramainya warga yang datang berziarah turut mendatangkan berkah bagi pedagang bunga di sekitar kuburan Kampung Jawa Klungkung. Seperti diakui Iluh, perempuan yang berjualan bunga di depan gerbang tempat pemakaman.

"Nyekar sekali setahun, pembelinya paling sedikit beli bunga Rp 25 ribu. Ada juga yang beli Rp 100 ribu untuk nyekar banyak," kata Iluh.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads