Sebanyak 455 orang yang merupakan warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur di Bali mengikuti mudik gratis yang digelar Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) Bali pada Sabtu (6/4/2024). Sebanyak 70 sepeda motor milik mereka juga diangkut oleh truk dan mobil pikap yang telah disediakan. Sehingga, bisa digunakan di kampung halaman.
Salah satu pemudik yang juga membawa sepeda motornya adalah Nurul Hidayati. Dia mengaku sejak 2017 telah mengikuti mudik gratis tersebut sembari membawa sepeda motornya.
"(Ikut mudik gratis) Biar nggak macet saja. (Alasan bawa motor) Untuk dipakai di kampung, buat jalan-jalan saat Lebaran," ujar Nurul saat ditemui di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, cara seperti itu lebih membantu dan memudahkan saat mudik. Nurul berencana menghabiskan momen Lebaran selama 10 hari di kampungnya, Desa Jajag. Setelah itu dia akan kembali ke Bali dengan mengendarai sepeda motor.
Pemudik lainnya yang juga membawa sepeda motor saat mudik adalah Gunawan Wibisono. Pria asal Muncar, Banyuwangi, ini mengaku baru pertama kalinya membawa sepeda motornya saat mudik gratis.
"Supaya simpel dan nggak terlalu capek. Di samping itu, kan arus mudik banyak macet, terutama di Pelabuhan penyeberangan. Kalau pakai Ikawangi kan lumayanlah, gratis lagi," tutur Gunawan.
Ketua Ikawangi Denpasar Didik Setiawan menjelaskan rute mudik gratis ini adalah dari Denpasar menuju Banyuwangi. Waktu tempuh normal sekitar lima sampai enam jam.
Ikawangi tahun ini menyediakan delapan bus dengan total kapasitas 400 penumpang. Sementara, armada untuk mengangkut sepeda motor pemudik disiapkan dua truk dan dua mobil pikap.
"(Alasan memfasilitasi sepeda motor pemudik) Ini karena banyak pemudik di jalan-jalan yang membawa anak kecil dan bisa boncengan tiga orang (dalam satu motor). Tujuan kami di sana," akunya.
Didik menjelaskan nantinya sepeda motor pemudik akan diturunkan setiba di lokasi. Sehingga, sepeda motor dapat digunakan selama mudik di kampung halaman ataupun digunakan untuk kembali ke Bali.
Menurut Didik, setiap tahun antusiasme warga di Bali terhadap mudik gratis terbilang tinggi, terlebih pasca COVID-19. Setiap tahun, banyak calon pemudik yang harus masuk daftar tunggu. Mereka tak bisa terangkut karena terbatasnya armada.
Ikawangi mencatat total peserta mudik gratis tahun ini berjumlah 455 penumpang. Sementara, ada 70 sepeda motor yang diangkut. Daftar tunggu mencapai setengahnya, yakni 200 orang dan 85 sepeda motor.
"Insya Allah tahun depan (armada) kami tambah. Sekarang yang masuk daftar tunggu 200 orang dalam artian daftar tunggu ini kami buat laporan ke Pemkab Banyuwangi bahwa pemudik daftar tunggu meningkat," terang Didik.
Syarat untuk dapat mengikuti mudik gratis tersebut di antaranya, menyetorkan KTP dan tercatat sebagai anggota Ikawangi Banyuwangi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengapresiasi upaya dari Ikawangi dan Pemkab Banyuwangi dalam memfasilitasi pemudik pulang kampung menjelang Idul Fitri. Alit mengaku bakal berkoordinasi lebih lanjut soal rencana penambahan armada sehingga kian memperlebar kuota mudik gratis.
"Itu yang terpenting agar bagaimana proses perjalanan untuk ke Banyuwangi ini berjalan dengan aman dan selamat sampai ke tempat tujuan. Ke depan kami akan bangun kolaborasi dan koordinasikan lagi," ujar Alit yang diwawancarai di lokasi keberangkatan mudik gratis.
(hsa/gsp)