Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung arus mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Ia menyoroti sejumlah hal, termasuk terkait cuaca ekstrem yang dapat berdampak terhadap pelayaran di Selat Bali.
"Selat Bali ini memang rawan cuaca ekstrem, sehingga kami akan selalu pantau. Potensi arus mudik dan balik, sesuai survei, memprediksi ada peningkatan," kata Sigit di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (4/4/2024).
Menurut Sigit, beberapa pemudik dari Bali memilih berangkat lebih awal untuk menghindari antrean panjang. Ia menegaskan berbagai persiapan menghadapi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk telah dilakukan. Termasuk penambahan kapasitas dermaga hingga menyiapkan kantong parkir untuk mengurai antrean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum, masyarakat mengikuti anjuran untuk mudik lebih cepat. Hal ini bagus untuk mengurangi potensi puncak arus mudik di H-4, H-3, dan H-5 Lebaran," sambungnya.
Sigit menjelaskan personel Polri bersama TNI akan bekerja sama untuk mengantisipasi tindak kriminalitas selama arus mudik. Personel kepolisian akan berjaga di area beristirahat pemudik, tempat penjualan tiket, hingga pos pelayanan.
"Masyarakat yang meninggalkan rumahnya dalam waktu lama diimbau untuk melapor kepada kepolisian terdekat. Barang berharga atau rumah dapat dititipkan untuk menjadi rute patroli," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 30.503 orang telah meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk sejak H-7 Idul Fitri atau Rabu (3/4/2024). Para pemudik yang didominasi menggunakan kendaraan pribadi juga memadati area Pelabuhan Gilimanuk hingga menimbulkan antrean panjang pada Kamis (4/4/2024).
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Kelas I Penyeberangan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan saat ini pelayaran di Selat Bali menerapkan pola delapan trip dengan skema padat. Ia juga terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan pelayaran.
"Jika cuaca tidak bersahabat, kami akan lakukan koordinasi dengan wilayah Ketapang. Jika memang sifatnya emergency, nakhoda akan dihubungi dan kami langsung koordinasikan dengan armada kapal lainnya," kata Yudha.
(iws/iws)