Aktivitas pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, terus meningkat. Sejak H-7 Idul Fitri atau Rabu (3/4/2024), tercatat sebanyak 30.503 orang telah meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Saat ini, antrean panjang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk.
Berdasarkan pantauan detikBali, Kamis (4/4/2024), sejumlah pemudik memadati area Pelabuhan Gilimanuk. Para pemudik kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. Skema padat dengan 32 armada kapal dan pola 8 trip diberlakukan untuk mengantisipasi antrean.
Data dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang menunjukkan peningkatan signifikan pada H-7. Sebanyak 30.503 orang telah meninggalkan Bali, dengan jumlah 4.765 unit sepeda motor dan 2.624 unit mobil pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Kelas I Penyeberangan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan saat ini pelayaran di Selat Bali menggunakan pola delapan trip dengan skema padat.
"Sudah mulai padat (pemudik), sehingga 32 armada kapal sudah dioperasikan hari ini di Selat Bali, di antaranya ada 2 kapal perbantuan berkapasitas besar untuk mempercepat mengurai antrean," ungkap Yudha kepada detikBali.
Kendaraan logistik masih belum diprioritaskan, dengan fokus utama pada kendaraan roda dua dan empat yang membawa pemudik.
"Kami optimalkan delapan trip saat ini dengan pola padat. Kami lakukan percepatan bongkar muat, artinya penuh berangkat. Jadi tidak menggunakan waktu bongkar muat," papar Yudha.
Pihaknya terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan pelayaran.
"Jika cuaca tidak bersahabat, kami akan lakukan koordinasi dengan wilayah Ketapang. Jika memang sifatnya emergency, nakhoda akan dihubungi dan kami langsung koordinasikan dengan armada kapal lainnya," kata Yudha.
"Kami juga berkoordinasi dengan Kantor Pengelola Pelayaran (KPP) Gilimanuk untuk menentukan apakah dilakukan penundaan pelayaran atau bagaimana untuk keselamatan seluruh penumpang kapal," tandasnya.
(hsa/gsp)