Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menegur tim pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris saat sidang gugatan Pilpres 2024. Teguran itu bermula ketika Hotman menyebut pembahasan terkait Sirekap tidak penting.
Hotman mempertanyakan mengapa saksi dan ahli dari KPU masih menjawab pertanyaan seputar Sirekap. Ia lantas menyinggung penetapan hasil Pilpres 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi manual dan berjenjang.
"Kita tadi 3,5 jam diskusi tentang IT. Ternyata hanya satu pertanyaan dari Pak Arief Hidayat kalau memang akhirnya yang dipakai adalah manual dan perhitungan berjenjang ngapain kita ribut-ribut lagi bicara Sirekap. Itu tadi pertanyaan dari Pak Arief Hidayat," kata Hotman saat sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngapain kita bahas-bahas lagi soal Sirekap ini, ya sekali lagi saya hormat kepada Bapak Arief Hidayat karena Bapak sudah mengingatkan kami bahwa kami ini adalah sarjana hukum, dari tadi kami kuliah komputer," sambungnya.
Mendengar itu, Saldi Isra yang memimpin sidang meminta Hotman langsung ke inti pertanyaan. "Pernyataannya apa Pak Hotman?" tanya Saldi.
"Pertanyaan saya, saudara saksi kalau ternyata yang dipakai dalam SK pengumuman final penghitungan suara adalah manual dan penghitungan berjenjang, bukan hasil dari Sirekap. Masih perlu nggak Bapak kuliah di sini? Masih perlu nggak kita bahas tentang Sirekap?" tutur Hotman.
"Ya masih perlu nggak Bapak, saksi, jawab pernyataan Pak Refly dan Bambang yang selalu ngeyel tentang Sirekap ini," sambung Hotman.
Saldi Isra langsung menegur Hotman. Dia menegaskan MK memiliki kewenangan untuk mendengar penjelasan dari saksi. Dia meminta Hotman untuk menghormati kehadiran saksi.
"Pak Hotman tadi saya sudah tegaskan ini didalilkan kami Mahkamah berkepentingan mendapat penjelasan soal ini. Jangan dianggap kehadiran orang itu tidak penting, kami menganggap penting. Jadi jangan persoalkan kehadirannya lagi. Pertanyaan apa sekarang?" kata Saldi Isra.
Hotman kemudian bertanya apakah saksi setuju untuk tidak membahas terkait Sirekap. Ia beralasan hasil akhir rekapitulasi suara dalam pemilu ditentukan oleh penghitungan manual dan berjenjang.
"Apakah saksi setuju karena yang diumumkan itu perhitungan manual dan berjenjang, bukan hasil dari Sirekap maka kelemahan dari Sirekap nggak perlu lagi dibicarakan. Terima kasih," ujar Hotman.
Saldi kembali mengingatkan Hotman agar tidak menganggap pembahasan terkait Sirekap tidak penting. Dia mengatakan pembahasan soal Sirekap penting karena menjadi salah satu dalil dalam permohonan para pemohon.
"Jadi jangan kita mengabaikan ya, menganggap ini tidak ada pentingnya. Itu keliru juga," ujar Saldi.'
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)