Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar mengeluarkan prakiraan cuaca dan peringatan dini mulai tanggal 15 hingga 17 Maret 2024. Hujan disertai kilat, angin kencang (23 knot), dan gelombang laut lebih dari 2 meter, masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Bali.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, mengatakan cuaca ekstrem hingga Minggu (17/3/2024) akan melanda Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok, hingga perairan selatan Bali.
"Kita masih di musim hujan sehingga hujannya cukup banyak. Bukan hanya di Bali, NTT, dan NTB juga (diguyur hujan)," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya kepada detikBali, Jumat (15/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiryajaya mengatakan musim hujan disertai kilat dan angin kencang di Bali disebabkan oleh dua bibit siklon tropis di bagian selatan khatulistiwa. Bibit siklon 91S berada di Samudra Hindia bagian tenggara atau selatan Pulau Jawa.
Tepatnya di sekitar 15.4 LS dan 113.5 BT. Sedangkan bibit siklon 94S terpantau berada di bagian Tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT) dan di pesisir utara Australia atau di koordinat sekitar 11.7 LS dan 133.7 BT.
"Adanya bibit siklon ini membuat kita mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, potensi angin kencang, gelombang (laut) tinggi, dan potensi banjir rob," terang Wiryajaya.
Wiryajaya mengatakan kondisi cuaca tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga 18 Maret 2024. Setelah itu, kondisi cuaca akan diperkirakan semakin membaik seiring dengan pergerakan bibit siklon yang mengarah ke daratan Australia.
Menurut Wiryajaya, pergerakan bibit siklon selalu menjauhi wilayah khatulistiwa. Kekuatan bibit siklon menguat saat berada di sekitar perairan. Kemudian, akan melemah dan hilang ketika memasuki daratan.
"(Setelah tanggal 18) kami berharap cuaca semakin membaik ketika (bibit siklon) menjauhi khatulistiwa dan memasuki daratan," ungkap Wiryajaya. Adapun wilayah yang terdampak cuaca ekstrem itu antara lain di Buleleng, Gianyar, Klungkung, Jembrana, Bangli, Badung, Karangasem, Tabanan, Bangli, Klungkung, dan Gianyar.
Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar Kadek Setiawati mengimbau masyarakat di Bali agar waspada saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Hujan lebat yang disertai angin kencang berpotensi adanya pohon tumbang, banjir, dan sambaran petir.
"Peningkatan kecepatan angin dapat menyebabkan pohon tumbang. Masyarakat yang di wilayah perairan juga diimbau waspada karena adanya peningkatan gelombang laut yang bisa membahayakan keselamatan," kata Setiawati.
Setiawati juga memperingatkan masyarakat di pengunungan, hutan, dan dataran tinggi lainnya. Kondisi cuaca tersebut berpotensi menyebabkan tanah longsor.
(gsp/hsa)