Peristiwa tragis menimpa dua orang turis asing yang menginap di Villa Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana, Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, Kamis (14/3/2024). Kross Luciano (50) asal Belanda dan Angelina Smith, warga Amerika Serikat (AS) kelahiran Australia, tewas setelah tertimbun longsor.
Pasangan kekasih itu terkubur longsor hidup-hidup yang juga menghancurkan vila tempat mereka menginap.
"Mereka menginap di vila. Pria asal Belanda dan perempuan asal Amerika," ungkap Kapolsek Penebel AKP I Gusti Kade Alit Mudiarsa, Kamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengungkapkan jenazah Kross dan Angelina sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
"Kedua jenazah langsung dibawa ke RSUP Sanglah setelah berhasil dievakuasi. Jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans Bali Buana Rescue," kata Srinadha Giri, Kamis (14/3/2024) malam.
Longsor Akibat Cuaca Buruk
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Nyoman Srinadha Giri memastikan longsor terjadi akibat cuaca buruk. "Ini karena cuaca buruk yang terjadi di wilayah Tabanan," kata Srinadha.
Berdasarkan informasi yang diterima detikBali, longsor yang menimpa Villa Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana itu terjadi pukul 04.00 Wita. Pantauan di lokasi, longsor terjadi dari ketinggian kurang lebih 30 meter.
Proses evakuasi berlangsung pada pukul 07.30 Wita. Tim evakuasi menemukan kedua WNA masih berada di atas kasur tertutup selimut.
Beberapa warga yang membantu membersihkan material longsor. Tapi, tebalnya longsor hingga selutut kaki orang dewasa membuat warga sedikit kesulitan.
"Kejadiannya Kamis jam 4 pagi. Korban sudah meninggal. Sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Sanglah," kata Kalaksa BPBD Tabanan Nyoman Srinadha Giri.
Diketahui 2 Jam Setelah Kejadian
Giri mengatakan warga dan penjaga vila baru mengetahui musibah itu dua jam setelah kejadian. Angelina dan teman prianya diduga sedang tertidur di dalam kamar saat longsoran tanah menimpa vila mereka.
"Jam enam diketahui oleh penjaga vila dan warga. Langsung kami lakukan evakuasi," kata Giri.
Giri menuturkan tanah longsor yang menimbun dua turis asing itu diduga akibat saluran irigasi. Ada tiga saluran irigasi atau telabah. Hanya satu saluran yang terbuat dari beton.
Lokasi saluran irigasi tersebut berada tepat di atas vila. Hujan lebat semalam membuat volume air di tiga saluran itu bertambah dan meluber. Saluran air yang dibuat tanpa beton posisinya berada di bawah atau tepat di atas vila korban.
"Kemungkinan saluran yang dua ini meluber airnya sehingga mengikis tanah di bawah beton," terang Giri.
Giri mengatakan petugas gabungan masih melakukan penanganan lebih lanjut di lokasi kejadian. "Masih dalam penanganan lebih lanjut," pungkasnya.
Menginap di Vila Paling Baru
Sementara itu, Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih I Ketut Purna membeberkan awal kedatangan Kross dan Angelina ke Vila Yeh Baat Jatiluwih. Menurutnya, sejoli itu ngoto ingin menginap di sana, meski listrik mati.
"Mereka datang sekitar pukul 20.00 Wita untuk menginap. Tapi kondisi vila sedang mati listrik, sehingga mereka diminta mencari tempat menginap lainnya," kata Purna.
Purna menerangkan cuaca buruk terjadi di Jatiluwih sebelum tanah longsor terjadi. Angin kencang disertai hujan intensitas kecil (gerimis) membuat listrik padam. Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana juga tengah kosong pada Rabu (13/3/2024) siang.
Purna mengungkapkan sebelum memutuskan menginap, Kross dan Angelina meminta izin melihat-lihat vila lebih dulu. Mereka juga minta diantarkan petugas jaga. Pasangan beda negara itu kemudian tertarik dengan suasana dan arsitektur Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana.
"Mereka ngotot menginap di sebuah kamar Vila Jepun. Itu vila terbaru di sana. Mereka lalu meminta untuk menginap dan tetap membayar hingga besok pagi," lanjutnya.
Mereka memutuskan untuk istirahat setelah mendapatkan kamar karena sudah kelelahan. Keduanya tetap bertahan dan menginap di vila meski listrik padam.
Pegawai Mengecek, Vila Sudah Lenyap
Petugas jaga kemudian melakukan pengecekan ke vila pada keesokan harinya sekitar pukul 05.00 Wita. Petugas saat itu mendapati bangunan vila yang ditempati kedua pasangan kekasih itu sudah lenyap diterjang longsor.
"Petugas kemudian menghubungi pihak owner. Dikatakan Vila Sandat dan Jepun sudah ambruk. Hingga pagi harinya, warga melakukan pencarian korban dan melakukan evakuasi," ungkap Purna.
Kedua pasangan kekasih itu kemudian ditemukan meninggal dunia di tempat tidur dan tertutup selimut. Vila juga terlihat porak-poranda dan material longsor memenuhi area Vila Jepun tempat Kross dan Angelina menginap.
Ketinggian longsor yang menerjang Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana diperkirakan mencapai 30 meter. Dinding pembatas sungai kecil yang ada di atas vila tiba-tiba tergerus dan menyebabkan longsor hingga ke tempat kedua WNA menginap.
"Jenazah sudah dibawa ke RSUP Sanglah dan barang tamu sudah ditemukan lalu disimpan di Polsek Penebel," jelas Purna.
(hsa/hsa)