Cegah Kemacetan, Polresta Denpasar Minta Pawai Ogoh-Ogoh Dimulai Lebih Awal

Cegah Kemacetan, Polresta Denpasar Minta Pawai Ogoh-Ogoh Dimulai Lebih Awal

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Selasa, 05 Mar 2024 16:39 WIB
(dari kiri) Wawali Denpasar, Kapolresta Denpasar, Bupati Badung, dan Dandim 1611/Badung di Polresta Denpasar, Selasa (5/3/2024).
Foto: (dari kiri) Wawali Denpasar, Kapolresta Denpasar, Bupati Badung, dan Dandim 1611/Badung di Polresta Denpasar, Selasa (5/3/2024). (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo berharap pawai ogoh-ogoh saat Pengerupukan atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi bisa berjalan lebih awal, sehingga pengamanan lebih mudah. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) pengamanan Nyepi dengan Wakil Wali Kota (Wawali) Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dan Dandim 1611/Badung Kolonel Arh Teguh Waluyo, Selasa (5/3/2024).

"Kami pastikan semua berjalan lancar dan aman. Hanya saja kita masih lakukan koordinasi bersama, terutama saat malam pengerupukan," kata Wisnu, Selasa (5/3/2024).

Dalam pengamanan Nyepi, Polresta Denpasar belum memastikan jumlah personel yang akan diterjunkan. Namun, Wisnu meminta semua pihak agar bisa memecah kerumunan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, jumlah ogoh-ogoh tercatat ada 400 lebih. Jika pelaksanaan pawai berlangsung di titik nol Kota Denpasar atau Patung Catur Muka, berpotensi terjadi kepadatan.

"Kemarin saja (pawai ogoh-ogoh) 12 yang dewasa, 12 anak-anak itu memakan waktu 4,5 jam (pengamanan), hanya 24. Kalau 100 kali 4, berapa jam itu? Bisa 24 jam," urai Wisnu.

ADVERTISEMENT

Untuk mengurangi kemacetan dan carut-marut saat pawai ogoh-ogoh, kapolresta meminta Pemkot Denpasar memastikan waktu pelaksanaan pawai ogoh-ogoh.

Jika sudah ditentukan dan berjalan lebih awal, maka Polresta akan bersiap dan memastikan jumlah personel hingga kapan waktu yang tepat untuk memulai rekayasa lalu lintas maupun pengamanannya.

"Kami membutuhkan kepastian jam berapa pelaksanaan kegiatan pawai ogoh-ogoh. Jadi waktu selesai tidak sampai jam 4 pagi, tapi maksimal sampai 12 malam dengan catatan dibatasi jumlahnya (ogoh-ogoh)," tandas Wisnu.

Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pemkot akan berkoordinasi dan melakukan evaluasi dari pelaksanaan sebelumnya.

Saat malam Pengerupukan, Pemkot Denpasar sudah membuat surat imbauan kepada desa adat untuk tidak meminta yowana (kelompok remaja) atau sekaa teruna teruni (STT) ikut berkumpul di Catur Muka.

Arya Wibawa mengatakan ada zona pembagian saat pelaksanaan Pengerupukan menyambut Nyepi. Di wilayah Denpasar Timur kegiatan akan difokuskan di simpang Tohpati, di bagian tengah Kota Denpasar akan dilaksanakan di Simpang Enam.

Kemudian, di bagian Denpasar Selatan, dilaksanakan di masing-masing kelurahan. Arya pun berharap dengan adanya pembagian ini, kerumunan masyarakat yang ingin menyaksikan pawai ogoh-ogoh di Catur Muka dapat terpecah.

"Kami bagi menjadi beberapa tempat pelaksanaannya, sehingga tidak terfokus di Catur Muka," terang Arya

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga meminta agar semua pihak mulai sama-sama saling berkoordinasi. Polresta Denpasar, Kodim 1611/Badung, Pemkab Badung, dan Pemkot Denpasar agar bisa bersinergi.

"Pelaksanaan ini kami harap bisa berjalan dengan aman. Apalagi wilayah Kuta dan Kuta Selatan juga perlu adanya pengamanan," tandas Giri Prasta.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads