3 Rumah Terbakar Saat Galungan di Karangasem, Diduga gegara Dupa

3 Rumah Terbakar Saat Galungan di Karangasem, Diduga gegara Dupa

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 28 Feb 2024 16:42 WIB
Rumah Putu Yasa di Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem hangus terbakar, Rabu (28/2/2024)
Foto: Rumah Putu Yasa di Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem hangus terbakar, Rabu (28/2/2024). (Dok. Damkartan Karangasem)
Karangasem -

Kebakaran menimpa tiga rumah di tiga tempat berbeda di Karangasem, Bal, saat Hari Raya Galungan, Rabu (28/2/2024). Kebakaran tersebut diduga disebabkan dupa yang ditinggal seusai sembahyang.

Kepala Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Karangasem I Made Agus Budiyasa mengatakan kebakaran pertama terjadi di wilayah Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Rumah milik Putu Yasa (42) hangus terbakar.

"Dugaan sementara kebakaran tersebut terjadi akibat dupa sehabis sembahyang. Karena setelah selesai sembahyang di rumah pemiliknya langsung pergi," kata Budiyasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh warga sekitar yang kebetulan lewat. Dia langsung berteriak minta tolong. Namun, karena api sudah berkobar hebat, tidak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan.

Selain bangunan rumah, beberapa barang-barang berharga seperti sepeda motor, surat-surat, perhiasan, pakaian, hingga uang tunai Rp 4 juta ikut hangus terbakar.

ADVERTISEMENT

"Akibat kebakaran tersebut, kerugian yang dialami oleh pemilik rumah mencapai Rp 100 juta," ujar Budiyasa.

Kebakaran rumah juga terjadi di wilayah Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Kebakaran tersebut menghanguskan bangunan dapur beserta isinya hangus terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 70 juta.

"Kebakaran dapur tersebut diduga terjadi karena kelalaian dari pemiliknya yang lupa mematikan kompor saat memasak air," kata Budiasa.

Sementara, untuk kebakaran rumah di wilayah Desa Kertamandala, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, perbekel setempat baru melapor saat api sudah padam, sehingga petugas Damkar tidak sempat ke lokasi kejadian. Penyebabnya diduga karena dupa yang ditinggal sehabis sembahyang.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads