Viral Kericuhan Ansor Bubarkan Pengajian Riza Basalamah, Ini Faktanya

Regional

Viral Kericuhan Ansor Bubarkan Pengajian Riza Basalamah, Ini Faktanya

Praditya Fauzi Rahman, Hilda Rinanda - detikBali
Jumat, 23 Feb 2024 14:39 WIB
penolakan pengajian riza basalamah di surabaya
Penolakan pengajian Riza Basalamah di Surabaya, Jatim. (Foto: Tangkapan Layar)
Bali -

Kericuhan terjadi di acara pengajian di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya, Jatim, Kamis malam. Ansor membubarkan pengajian yang menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Hasan Basalamah itu.

Video kericuhan itu beredar dan viral di media sosial. Terlihat banyak sekali warga terlibat cekcok di depan masjid. Beberapa dari mereka bahkan nyaris adu jotos.

Dilansir dari detikJatim, Jumat (23/2/2024), kericuhan ini bermula saat massa Pemuda Ansor menolak kehadiran Ustaz Riza Basalamah. Pengajian itu disebut-sebut bisa memecah belah bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu jemaah sudah hadir di masjid. Dan kemudian massa dari Ansor Gunung Anyar datang ke lokasi. Terjadi saling dorong dan sempat ada pemukulan antara jemaah dan massa Ansor di lokasi. Kericuhan sempat terekam kamera dan beredar di media sosial.

Ketua PAC GP Ansor Gunung Anyar Surabaya, M Asyiqun Nahdli saat dikonfirmasi membenarkan penolakan yang datang dari pihaknya. Penolakan dari pihaknya karena keberatan dengan kehadiran Syafiq Riza Basalamah.

Menurut Asyiqun, penolakan tersebut karena Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah dinilai terindikasi radikal.

"Kami (PAC GP Ansor Kecamatan Gunung Anyar) keberatan atas acara Tablig Akbar di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya. Ustadz Riza Syafiq Hasan Basalamah terindikasi radikal," kata Asyiqun dalam keterangan yang diterima detikJatim.

Ansor, katanya, khawatir akan terjadi perpecahan di sana. Apalagi wilayah tersebut banyak terdapat pesantren dan ulama dengan karakter Nahdliyin.

Asyiqun lalu menegaskan pihaknya bukan menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah, melainkan prinsip-prisipnya dalam berdakwah. Sebab ia menilai, Ustaz Riza kerap menghakimi golongan lain.

Ia juga membantah pihaknya membubarkan pengajian. Namun hanya menegur penyelenggara yang dianggap melanggar perjanjian yang telah disepakati bersama sebelumnya.

Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya Rizam Syafiq mengatakan, pembubaran pengajian ini tak serta merta dilakukan. Sebab, pihaknya sudah melakukan tabayun sebelum membubarkan pengajian ini. Ia menyebut, pihak panitia tak menepati janjinya.

Awalnya, PAC GP Ansor Gunung Anyar telah melayangkan surat keberatan atas kegiatan yang menghadirkan Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Keberatan ini karena Ustaz Riza Basalamah dalam ceramahnya, banyak sekali menyerang amaliyah NU.

"Meski kami tahu dalam ceramah-ceramahnya banyak menyerang amaliyah NU, PAC GP Ansor Gunung Anyar tidak serta membubarkan begitu saja. Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut," beber Rizam dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (23/2/2024).

Musyawarah ini dilakukan pada Kamis (22/2/2024) pagi, di mana PAC Gunung Anyar difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar untuk bermusyawarah. Musyawarah ini dihadiri oleh MWCNU Gunung Anyar, Koramil, Camat Gunung Anyar, Polsek Gunung Anyar, Takmir Masjid, Yayasan serta PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Gunung Anyar.

Rizam menyebut, pihaknya juga memiliki bukti Surat Kesepakatan dan foto pertemuan ini.

"Dalam pertemuan tersebut, disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusifitas di wilayah Gunung Anyar," ungkapnya.

Akhirnya, disepakati dengan poin tetap melakukan salat jemaah magrib. Pihaknya meminta panitia untuk membuat meme pembatalan kegiatan tersebut. Agar, tidak ada pengerahan massa dan jemaah bisa mendapat informasi ini.

"Hingga sore hari, pembuatan meme pembatalan diingkari oleh pihak panitia. Banyak jemaah yang berdatangan. Meski begitu, sahabat-sahabat Ansor Banser tetap menjaga kondusifitas dan mengawal kesepakatan di pagi hari," kata Rizam.

Rizam menambahkan, awal keributan ini justru terjadi saat menjelang Magrib. Terjadi penolakan pada anggota Banser dan Ansor yang ditolak melakukan salat magrib di masjid.

"Sahabat-sahabat Ansor Banser yang berada di lokasi ingin masuk dan melaksanakan salat jemaah, namun ditolak dan diusir oleh panitia. Dan bahkan terjadi pemukulan seperti di video yang beredar," ungkapnya.




(dpw/gsp)

Hide Ads