Pasangan capres-cawapres nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md keok di Kabupaten Badung, Bali, berdasarkan hitungan sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Padahal, Badung selama ini dikenal sebagai kandang banteng alias PDIP Perjuangan (PDIP).
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Badung I Putu Parwata mengaku sejauh ini timnya masih menelusuri penyebab raihan suara Ganjar-Mahfud tak sesuai ekspektasi.
"Ini kan hasil suara quick count dan real-nya masih menunggu. Kami masih mencari tahu kenapa suara Pilpres seperti ini," ungkap Parwata yang juga Tim Kampanye Daerah (TKD) Ganjar-Mahfud Kabupaten Badung itu, Sabtu (17/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca pada perolehan suara Pilpres 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih 189.217 suara di Badung. Begitu juga saat Jokowi diduetkan dengan Ma'ruf Amin, bisa meraup 312.813 suara di Badung.
Namun kini berbanding terbalik. Berdasarkan hasil sementara di situs pemilu2024.kpu.go.id yang dilihat detikBali, perolehan suara untuk Ganjar-Mahfud di Kabupaten Badung, 17 Februari 2024 per pukul 11.30 Wita hanya sekitar 44,42 persen atau 28.670 suara.
Suara Ganjar-Mahfud ini tertinggal dengan Prabowo-Gibran yang mendapat 34.383 suara atau sekitar 53,27 persen. Sementara, pasangan Anies-Cak Imin hanya sekitar 1.495 suara atau 2,32 persen.
Menurut Parwata, seluruh kader di Badung sudah berupaya keras agar paket Ganjar-Mahfud bisa unggul. Lalu bagaimana konsekuensi terhadap keterpilihan kader PDIP di Badung apabila perolehan suara Pilpres tidak linier dengan suara pileg?
"Pada prinsipnya kami tegak lurus dengan aturan DPP (dewan pimpinan pusat) partai. Kami yang penting adalah sudah berjuang bersama dengan penuh tanggung jawab, oleh seluruh kader dan masyarakat," ucap Ketua DPRD Badung itu.
Kerja keras itu, lanjutnya, justru sudah terlihat dari perolehan sementara suara partai yang menduduki puncak. Sejumlah caleg juga mendominasi di tiap dapil. PDIP juga masih akan menunggu hasil rekapitulasi perhitungan resmi dari KPU.
"Suara partai masih signifikan, naik tidak turun. Kami unggul di Badung. Artinya kami kader sudah bergerak solid. Bukti kemenangan ini artinya kami masih dipercaya masyarakat. Sementara pilpres, hasilnya sesuai QC kan seperti itu, tunggu real (count)," tandas Parwata.
(hsa/hsa)