KPU Badung menerima laporan lima orang kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di tiga kecamatan masuk rumah sakit. Mereka kelelahan dan sakit saat bertugas mengawal pencoblosan dan penghitungan suara, Rabu (14/2/2024).
"Kami terima laporan masuk itu saat pemungutan dan penghitungan suara. Beberapa ada yang asam lambung, kelelahan, sampai pusing-pusing," ungkap Komisioner KPU Badung, Agung Rio Swandisara, ditemui di kantornya, Kamis (15/2/2024) malam.
Dari lima petugas itu, tiga di antaranya bertugas sebagai KPPS di Kecamatan Kuta Selatan. Dua sisanya bertugas di Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Kuta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa KPPS sudah membaik dan diperbolehkan pulang karena kondisinya tidak terlalu parah. Namun, satu KPPS di Kuta Selatan masih dirawat di rumah sakit untuk percepatan pemulihan.
Agung menegaskan, KPU Badung sejak awal sudah memastikan KPPS ter-cover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sehingga mereka tidak memikirkan biaya perawatan. Mereka diharapkan dapat fokus untuk pemulihan jika mengalami masalah kesehatan saat atau seusai bertugas.
"Kejadian kemarin, satu petugas sakit, sisanya enam petugas ini yang berkoordinasi untuk menyelesaikan pekerjaan di TPS. Jadi secara aturan itu masih bisa (tanpa cadangan), karena minimal bisa berlangsung dengan lima orang petugas," bebernya.
Baca juga: Kelelahan, 88 Anggota KPPS di Bima 'Tumbang' |
Agung bersyukur tidak ada kejadian luar biasa yang menimpa para petugas di TPS. KPU Badung menyadari tingkat partisipasi pemilih yang tinggi membuat petugas TPS harus kerja ekstra.
Beberapa TPS melaporkan tingkat kehadiran pemilih rata-rata di atas 90 persen. Bahkan, ada TPS dengan partisipasi pemilih mencapai 100 persen sehingga berakibat pada proses penghitungan suara.
(dpw/dpw)