Berdasaran foto surat yang diterima detikBali, seruan ajakan memilih caleg tertentu itu dicetak panjang dengan huruf kapital. Pada judul surat tertulis "Pesan I Nyoman Giri Prasta Bupati Badung-Ingat Tanggal 14 Februari 2024 Datang ke TPS".
Selebaran tersebut juga memuat ajakan memilih calon anggota DPRD kabupaten dari partai tertentu, calon DPRD provinsi, hingga capres dan cawapres. Surat itu juga dibubuhi stempel kepala lingkungan Muding Kelod Kerobokan Kaja, namun tanpa mencantumkan nama maupun tanda tangan.
Anggota Bawaslu Badung I Wayan Semara Cipta mengaku menerima laporan terkait selebaran berisi ajakan memilih calon tertentu pada Pemilu 2024 tersebut. Laporan itu awalnya masuk ke WhatsApp Ketua Bawaslu Badung Putu Hery Indrawan pada Sabtu (10/2/2024) malam.
"Kami sudah klarifikasi ke kepala lingkungan Muding Kelod di kantor Lurah Kerobokan, Minggu kemarin. Selebaran yang hanya berisi stempel tanpa ada nama dan tanda tangan, kepala lingkungan (ngaku) tidak tahu," kata pria yang akrab disapa Kayun itu.
Bawaslu Badung, Kayun berujar, belum bisa menemukan pembuat surat yang mencatut nama bupati dan kepala lingkungan itu. Karena itu, Bawaslu hanya bisa menerapkan langkah pencegahan.
Kayun telah meminta Lurah Kerobokan Kaja agar mengimbau jajaran kepala lingkungan setempat untuk bersikap netral dalam Pemilu 2024. Termasuk dengan tidak bertindak yang dapat memperkeruh suasana di masa tenang pemilu.
Lurah Kerobokan Kaja IGAN Marhaena Yasana Putra juga belum bisa memastikan kebenaran selebaran itu yang berisi stempel dan nama bupati Badung itu. Ia menyerahkan kasus tersebut agar diusut oleh Bawaslu.
"Kami belum berani memastikan (siapa pembuat). Bawaslu sedang menindaklanjuti. Kami menunggu saja hasil investigasi dari Bawaslu, sudah ranahnya di sana," pungkas Marhaena.
(iws/iws)