Lembaga Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) merilis hasil survei tentang budaya politik masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, sebanyak 65,5 persen responden mengaku akan memilih calon anggota legislatif (caleg) yang memberikan uang.
Sebanyak 25,7 persen responden mengaku menolak politik uang. Sedangkan, 8,8 persen sisanya memilih tidak menjawab.
"Kami memotret karakter dan kecenderungan pemilih soal isu politik uang. Data yang kami dapat 65,5 persen pemilih mengaku akan memilih calon yang memberikan mereka uang," kata Direktur Presisi Darwan Samurdja saat merilis hasil surveinya di Mataram, NTB, Jumat (9/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darwan mengungkapkan hasil survei tersebut menunjukkan karakter masyarakat Lombok yang masih sangat pragmatis. Menurutnya, kondisi itu mengakibatkan peta politik di NTB masih akan dinamis hingga menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari mendatang.
"Ada dua hal yang menurut saya bisa membuat terjadinya perubahan peta elektoral di bawah. Pertama, ada blunder dari caleg yang bersangkutan dan tsunami politik. Tsunami politik ini salah satunya adalah penggunaan politik uang di masa-masa akhir menjelang pencoblosan," terangnya.
Survei tersebut dilakukan pada 25 Januari-6 Februari 2024 menggunakan metode sampling acak bertingkat (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Adapun, survei menyasar 880 responden dari lima kabupaten/kota di NTB. Survei ini memiliki margin of error 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(iws/hsa)