Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo memberikan pertanyaan kepada capres nomor urut 01, Anies Baswedan, terkait tata kelola bantuan sosial (bansos). Pertanyaan itu dilontarkan saat sesi tanya jawab debat kelima Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menilai pertanyaan Ganjar terkait bansos itu hendak menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, sindiran itu tersampaikan lewat Anies.
"Bansos kan bukan temanya Prabowo, bansos nggak ada hubungan dengan Prabowo. Cuma saya melihat Ganjar ini ingin menyinggung dan menyindir Jokowi tapi lewat Anies Baswedan," kata Adi di acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024 yang disiarkan detikcom, Minggu (4/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situlah satu-satunya show yang bisa kita saksikan terkait bantuan sosial," lanjutnya.
Di sisi lain, Adi heran lantaran penampilan Anies pada debat terakhir ini tak 'menyerang' Prabowo seperti debat-debat sebelumnya. Ia menyebut Anies justru begitu ramah kepada Prabowo.
"Saya menyaksikan betapa dahsyatnya malam hari ini, di mana Anies Baswedan tampak bergitu ramah kepada Prabowo," tutur Adi.
"Satu-satunya momen yang saya tunggu, sampai debat terakhir nanti sesi tanya jawab, bagaimana Pak Anies sini menyerang," sambungnya.
Ganjar Tanya Tata Kelola Bansos ke Anies
Dilansir dari detikNews, mulanya Ganjar mengungkapkan ada sejumlah masalah bansos. Menurutnya, ada yang mengeklaim seolah bansos berasal dari perorangan atau kelompok. Ganjar pun menanyakan pendapat Anies terkait tata kelola bansos tersebut.
"Pak Anies lagi ramai kita mau tanya soal bansos, karena menurut saya bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya. Tapi kita punya problem karena banyak klaim yang diberikan seolah-olah ini bantuan orang perorangan atau kelompok, padahal kita masih punya data yang tidak valid ada cara-cara penyampaian tidak benar, ada protes yang kemudian tidak terverivikasi atau tidak tersepons dengan baik," kata Ganjar.
"Ini yang menjadi pertanyaan saya kepada Pak Anies adalah, menurut Pak Anies kira-kira bagaimana tata kelola bansos agar satu tidak saling klaim, dua bisa tepat sasaran, tiga tidak menimbulkan kecemburuan. Sehingga inilah satu harapan yang betul-betul bisa diterima oleh rakyat?' tanya Ganjar.
Anies kemudian menjawab dengan tiga langkah. Dia mengatakan bansos harus diberikan kepada penerima sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa menjadi bansos tanpa pamrih.
"Pertama kita harus menyadari yang disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi. Karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima. Kalau penerimannya mebutuhkan bulan ini ya diberikan bulan ini, kalau dibutukannya tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuannya. Dijadikan sebagai sesuai kebutuhan, itu lah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," jawab Anies.
Anies kemudian menyampaikan langkah kedua dan ketiga tata kelola bansos. Dia menuturkan langkah kedua bansos harus tepat sasaran dan disampaikan melalui jalur birokrasi.
"Kemudian kedua, pemberian bansos ini harus tepat sasaran, artinya diberikan melalui pendataan yang baik, informasi data itu harus akurat dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, bukan dibagikan di pinggir jalan tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi," tuturnya.
Anies mengatakan kalangan prasejahtera dan miskin harus benar-benar menerima bansos dan terdata. Anies lalu menyinggung program bansos plus.
"Kemudian, ketiga, yang tidak kalah penting. Ketika kita bicara soal bansos ini, harus bansos itu bisa dipastikan mereka yang miskin prasejahtera termasuk di dalamnya jangan sampai mereka terlewatkan. Oleh karena itu, kami menyusun ini sebagai bagian dari perubahan adalah bansos plus, angkanya ditingkatkan, yang belum masuk masih miskin dimasukkan dan diberikan bekal pelatihan pendampingan supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," imbuhnya.
Simak Video 'Ganjar soal Tanya Bansos ke Anies: Bantuan Untuk Penerima, Bukan Pemberi':