SD Negeri 3 Pekutatan Resmi Ditutup, Minim Murid karena Terdampak Tol

SD Negeri 3 Pekutatan Resmi Ditutup, Minim Murid karena Terdampak Tol

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 01 Feb 2024 22:15 WIB
SDN 3 Pekutatan yang berlokasi di Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (1/2/2024). (Istimewa)
Foto: SDN 3 Pekutatan yang berlokasi di Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (1/2/2024). (Istimewa)
Jembrana -

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, resmi ditutup menjelang tahun ajaran baru 2024/2025. Sekolah ini ditutup karena minimnya jumlah murid yang bersekolah pasca terdampak pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

Dari informasi yang didapatkan detikBali, banyak keluarga pindah rumah akibat megaproyek jalan bebas hambatan ini. Hal tersebut membuat anak-anak di Banjar Adat Sumbermis, Kecamatan Pekutatan, pindah sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan SDN 3 Pekutatan akhirnya dilakukan regrouping (pengelompokan kembali) lantaran minimnya jumlah murid. Sehingga beberapa murid yang masih bertahan dipindahkan ke SD terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dipastikan tutup dan diregrouping," ungkap Anom dikonfirmasi detikBali, Kamis (1/2/2024).

Selain siswa, tenaga pengajar di SDN 3 Pekutatan juga dipindah. Terutama yang berstatus kontrak maupun PPPK.

ADVERTISEMENT

Selain SDN 3 Pekutatan, SDN Blimbingsari di Kecamatan Melaya juga masih dalam proses regrouping karena minimnya siswa di sekolah tersebut. "Untuk SDN Blimbingsari masih proses, yang sudah pasti itu SDN 3 Pekutatan," tandas Anom.

Sebelumnya, Dua SDN di Kabupaten Jembrana tidak menerima siswa baru lantaran tidak mendapat pendaftar pada tahun ajaran 2024/2025. Faktor lainnya adalah karena perpindahan penduduk. Kedua sekolah tersebut, yaitu SDN Blimbingsari di Kecamatan Melaya dan SDN 3 Pekutatan di Kecamatan Pekutatan.

Disdikpora Jembrana kini sedang mengkaji agar sekolah tersebut digabung atau regrouping. Khusus SDN 3 Pekutatan, mayoritas siswanya adalah warga yang tinggal di lahan perkebunan Perusda Pemprov Bali yang tergusur akibat pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads