"Memang saat ini, sudah ada satu atau dua (orang tidak bertanggung jawab) yang mencopot baliho, pengerusakan dan lain-lain," kata Harfendi seusai apel pasukan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kamis (1/2/2024).
Harfendi menyebutkan potensi itu sudah terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Upaya antisipasi potensi kegaduhan tersebut juga sudah dilakukan.
Namun Harfendi tidak mendetailkan upaya antisipasinya yang dilakukan. Harfendi menganggap pengerusakan baliho itu tidak berdampak signifikan terhadap situasi Pilpres 2024 di Bali, NTT, dan NTB.
"Secara umum kalau kita lihat di Bali, Korem 161 (wilayah operasi militer di NTB), dan Korem 162 (wilayah operasi militer di NTT), tidak terlihat kerawanan yang mengkhawatirkan. Kami sudah mengantisipasi itu semua," kata Harfendi.
Selain tentang pengerusakan baliho, Harfendi juga menyatakan belum menemukan pelanggaran netralitas yang dilakukan pasukannya. Harfendi mengimbau masyarakat agar selalu menjaga perdamaian selama Pemilu 2024.
Untuk diketahui, Kodam IX/Udayana mengerahkan 5.948 personil dari seluruh Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Resor Militer (Korem) di Bali, NTB, dan NTT. Ribuan pasukan itu akan mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) bersama polisi pada Pemilu 2024.
(nor/nor)