"Jika ada yang mengatasnamakan PPP Buleleng pasti tentunya bukan kader atau bukan yang ada di struktur karena seluruh struktur kami sekarang terintegrasi untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 3, yaitu Pak Ganjar dan Mahfud," kata Sandi di Ubud, Bali, Selasa malam (30/1/2024).
Sandi menegaskan PPP adalah partai yang mendukung Ganjar-Mahfud. Maka seluruh kader harus patuh terhadap sikap partai itu.
"Jadi, saya sampaikan bahwa memang akan ada sanksi organisasi. Tapi keluarga besar PPP ini kan luas. Jangankan di partai yang besar, di keluarga kita juga kadang-kadang berbeda pilihan," sebutnya.
Dia kemudian mengingatkan agar tidak menjadikan perbedaan pilihan paslon sebagai pemecah belah persatuan. Namun, justru sebagai penguat ukhuwah atau penguat dari persatuan.
Diketahui, Nyai Juwairiyah Fawaid ikut berkampanye mendukung paslon Anies-Cak Imin di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (26/1/2024).
Nyai Juwairiyah menyebut bahwa Cak Imin merupakan keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ia pun meminta bagi masyarakat yang merasa bagian dari NU agar memilih AMIN dalam Pilpres 2024 nanti.
"Cak Imin dari kakeknya merupakan salah satu pendiri NU. Kalau merasa NU pilih nomor 1. Kalau milih yang tidak ada trah NU-nya di mana akal sehatnya? Jangan fanatik buta. Ini pertaruhan Indonesia. Ini pertaruhan Islam. Ini pertaruhan kedamaian," kata Juwairiyah.
Nyai Juwairiyah memang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai pendukung pasangan AMIN meski ia kader PPP.
(dpw/gsp)