Ngaben Kusa Prenawa di Gilimanuk Libatkan Desa Adat Se-Kecamatan Melaya

Ngaben Kusa Prenawa di Gilimanuk Libatkan Desa Adat Se-Kecamatan Melaya

Inkana Putri - detikBali
Kamis, 25 Jan 2024 15:33 WIB
Ngaben Kusa Prenawa di Gilimanuk Libatkan Desa Adat Se-Kecamatan Melaya
Foto: Pemkab Jembrana
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Jembrana menggelar upacara pengabenan Kusa Prenawa untuk manusia prasejarah di Museum Purbakala Gilimanuk dengan melibatkan seluruh Desa Adat se-Kecamatan Melaya. Rangkaian prosesi pengabenan dimulai pada 26 Januari hingga 3 Februari 2024 dan puncak acaranya akan berlangsung pada 1 Februari 2024.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan upacara pengabenan ini digelar karena kerangka manusia prasejarah yang ada di Museum Purbakala Gilimanuk belum pernah disucikan.

"Manusia prasejarah dari rekam jejak yang ada di Gilimanuk ternyata prosesi pengabenan atau penyucian ini belum pernah dilaksanakan," ucap Tamba dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya usai melaksanakan rapat bersama panitia pengabenan dan bendesa adat se-kecamatan Melaya di Kantor Bupati Jembrana, Rabu (24/1).

Tamba menambahkan pihaknya turut melibatkan seluruh jajaran desa adat se-Kecamatan Melaya untuk bergotong-royong melaksanakan upacara pengabenan. Sebab, upacara ini menjadi kewajiban bersama warga desa dan Pemkab Jembrana.

ADVERTISEMENT

"Kami berterima kasih kepada seluruh jajaran Majelis Alit dan Bendesa Adat se-Kecamatan Melaya tergabung dalam satu panitia pelaksana untuk menyukseskan prosesi daripada acara pengabenan Kusa Prenawa," ucapnya.

Lebih lanjut, Tamba mengungkapkan prosesi ini juga rencananya akan melibatkan 275 kerangka manusia prasejarah yang menjadi bahan penelitian dan saat ini tersimpan di laboratorium Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

"Hari ini ada kerangka manusia prasejarah yang tersimpan di laboratorium Universitas Gajah Mada sebanyak 275 kerangka. Ini pun harus kita pendak," paparnya.

Pihaknya juga akan mengundang arkeolog dari Universitas Gajah Mada untuk memberikan penjelasan terkait sejarah keberadaan kerangka manusia prasejarah di Museum Purbakala Gilimanuk. Melalui kegiatan ini, diharapkan ada peningkatan literasi serta wawasan bagi masyarakat setempat.

"Dipuncak acara kita juga mengundang ahli arkeologi dari Universitas Gajah Mada yang akan memberikan pencerahan di puncak acara, karena mereka ini yang melakukan penelitian selama ini. Dari situ kita paham apa itu sebenarnya museum prasejarah yang ada di Gilimanuk ini," ungkapnya.

Tamba juga berharap gelaran upacara pengabenan Kusa Prenawa dapat membawa kedamaian sehingga program-program Pemkab Jembrana dapat terlaksana dengan baik dan seluruh masyarakat bahagia.

"Mudah-mudahan Jembrana menjadi lebih baik, semuanya akan bisa terlaksana, program-program Pemerintah Kabupaten Jembrana berjalan baik serta masyarakat Jembrana bisa lebih sejahtera dan sehat," harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengabenan Kusa Prenawa, I Nengah Naya menyampaikan upacara Yadnya juga diikuti oleh masyarakat adat di Kecamatan Melaya karena bersifat kolektif.

"Hingga saat ini, peserta dari masyarakat diluar dari manusia prasejarah, untuk mamungkah sebanyak 3, mamukur sebanyak 12 dan ngelungah sebanyak 18," jelasnya.

I Nengah Naya yang juga Bendesa Adat Gilimanuk pun berharap upacara ini dapat mendorong wilayah Desa Adat Gilimanuk menjadi bersih secara sekala dan niskala sehingga membawa kebaikan bagi seluruh masyarakatnya.

"Mudah mudahan dengan prosesi ini desa adat Gilimanuk menjadi aman dan damai," tutupnya

(akd/ega)

Hide Ads