Banjir Meluas di 2 Kecamatan Sidoarjo, 13 Desa Terendam

Banjir Meluas di 2 Kecamatan Sidoarjo, 13 Desa Terendam

Suparno - detikJatim
Senin, 17 Mar 2025 14:09 WIB
banjir menerjang 10 desa di kecamatan waru
Banjir di Medaeng RT 20 RW 2 (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Hujan dengan intensitas tinggi di Sidoarjo, Minggu (16/3/2025) membuat banjir di sejumlah kawasan. Hingga hari ini, Senin (17/3/2025) banjir masih menerjang Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman.

Banjir ini lantaran Sungai Kalimas di Kecamatan Taman dan tiga sungai di Kecamatan Waru, Sungai Sinir, Sungai Buntung dan Sungai Bulak Dok, meluap.

Pantauan detikJatim di lokasi, terlihat ada dua jalan utama yang terdampak cukup parah adalah Jalan Trunojoyo (Ruas Jalan Medaeng-Pepelegi) dan Jalan Kolonel Sugiono (kawasan Desa Waru-Kureksari).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang diperoleh dari Kecamatan Waru, banjir merambah 10 desa. Yakni Pepelegi, Medaeng, Bungurasih, Waru, Kureksari, Kedungrejo, Janti, Kepuhkiriman, Tambakrejo dan Tambaksawah.

Sementara di Kecamatan Taman, ada tiga desa dan satu kelurahan yang ketinggian air mencapai 30-40 cm. Di antaranya Desa Ketegan, Desa Ngelom, Kedungturi dan Kelurahan Wage.

ADVERTISEMENT

"Banjir itu sejak kemarin setelah salat Isya, namun genangan air tinggi mulai pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Banjir di Desa Medaeng ini karena Sungai Buntung meluap," kata Antok (48), warga Desa Medaeng RT 20 RW 2.

"Banjir ini merupakan langganan, hampir setiap musim hujan bisa mencapai 3 hingga 5 kali dalam musim hujan tersebut," imbuh Antok.

banjir menerjang 10 desa di kecamatan waruBanjir menerjang 10 desa di Kecamatan Waru/ Foto: Suparno/detikJatim

Hal senada disampaikan Sumini (56), warga Desa Medaeng mengaku bahwa banjir di desanya dampak dari meluapnya Sungai Buntung. Ketinggian airnya mencapai satu lutut orang dewasa.

"Kalau sudah banjir lama sekali 4 hingga 7 hari, sampai saat ini pada saat banjir dirinya baru sekali mendapatkan bantuan sembako. Padahal banjir setiap tahun hampir 5 sampai 6 kali," kata Sumini.

Sementara Camat Waru Nawari mengatakan banjir terjadi selain hujan deras, melainkan akibat kiriman air dari daerah lain yang membuat volume air sungainya meluap.

"Intensitas hujan di wilayah kami terlalu tinggi. Namun, aliran air dari hulu yang masuk ke tiga sungai ini menyebabkan debitnya meningkat dan akhirnya meluber ke permukiman," kata Nawari.

Nawari menambahkan, pihak kecamatan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan BPBD Sidoarjo serta pemerintah desa untuk menangani banjir ini. Warga diminta tetap waspada karena banjir masih belum surut di beberapa titik.

"Kami imbau masyarakat tetap berhati-hati, terutama yang berada di kawasan rawan banjir. Kami juga tengah mengupayakan langkah-langkah agar air segera surut," pungkasnya.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads