Saling Sindir Gibran Vs Cak Imin, Sentil Catatan hingga Bawa-bawa MK

Saling Sindir Gibran Vs Cak Imin, Sentil Catatan hingga Bawa-bawa MK

Tim detikNews - detikBali
Senin, 22 Jan 2024 09:31 WIB
Pantauan detikcom di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024), tampak tiga calon Wapres, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud Md telah berada di arena debat.
Debat Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga capres pada Minggu (21/1/2024). (Foto: Pradita Utama)
Bali -

Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diikuti oleh ketiga calon wakil presiden (cawapres) diwarnai aksi saling sindir. Salah satunya sindiran antara cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Sindiran antara keduanya berawal ketika Gibran menyentil Cak Imin dengan 'catatan'. Cak Imin tampak tak mau kalah menanggapi sindiran Gibran. Ia lantas balik menyindir anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dengan membawa-bawa Mahkamah Konstitusi (MK).

Dilansir dari detikNews, aksi saling sindir itu berawal ketika Cak Imin menjawab pertanyaan dari panelis terkait pangan. Moderator bertanya tentang strategi pasangan calon (paslon) dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan Cak Imin menjawab lebih dulu saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin mengawali jawaban dengan menjelaskan masalah irigasi yang dialami petani di Indonesia. Dia mengatakan petani kesulitan air meski tanpa perubahan iklim ekstrem.

"Bahkan lebih fatal lagi dalam mengadakan pengadaan pangan nasional petani tidak dilibatkan dan hanya melibatkan korporasi. Ini yang harus kita ubah," kata Cak Imin dalam debat pilpres keempat di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Cak Imin mengatakan potensi produk pertanian Indonesia masih besar. Menurutnya, petani harus didukung dengan pengadaan lahan lewat reforma agraria. Selain itu, dia juga mengatakan petani harus disediakan pupuk.

"Potensi pupuk organik juga menjadi salah satu bagian penting agar produksi pertanian kita semakin berkualitas," ucapnya.

Pasangan AMIN, kata Cak Immin, akan membuat program perlindungan gagal tanam gara-gara iklim agar petani merasa aman. "Kualitas pangan kita juga bergantung kemampuan kita memfasilitasi agar petani kita lebih produktif lagi," imbunya.

Gibran Sindir Cak Imin soal 'Catatan'

Setelah Cak Imin menjawab, Gibran mendapat giliran memberi tanggapan. Dia menyindir Cak Imin yang membaca catatan. Diketahui, selama menjawab pertanyaan tersebut, Cak Imin memang terlihat beberapa kali membaca saat memberi jawaban.

"Enak banget ya, Gus, ya, jawabnya sambil baca catatan tadi. Kuncinya di sini adalah eksistensifikasi dan intensifikasi lahan," ucap Gibran sambil tersenyum. Cak Imin juga tersenyum mendengar ucapan Gibran itu.

Menurut Gibran salah satu upaya dalam mengatasi masalah pangan adalah membangun pabrik pupuk. Hal itu, kata dia, telah dilakukan di Fakfak, Papua Barat.

"Kemarin tahun lalu kita sudah bangun pabrik pupuk di Fakfak, kuncinya untuk meningkatkan produktivitas ya kita harus genjot kawasan industri pupuk. Kita dekatkan pupuknya dengan lahan-lahan pertaniannya, kuncinya pupuk, dan pupuk harus didekatkan dengan lahan-lahan pertanian, otomatis produktivitas akan meningkat," kata Gibran.

Gibran lantas menekankan tentang peningkatan produktivitas petani. Ia berjanji melibatkan generasi muda dalam sektor pertanian dengan konsep smart farming.

"Dan jangan lupa, mekanisasi, kita pengin meningkatkan produktivitas petani, pakai RMU,combine harvester dan juga kita melibatkan generasi muda melalui smart farming, pakai OT untuk melihat PH tanah, keasaman tanah, kesuburan tanah dan juga penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida," imbuhnya.

Cak Imin Sentil Balik Gibran

Cak Imin menyentil balik pernyataan Gibran. Ketika menanggapi inilah Cak Imin 'menyentil' balik Gibran. Dia menilai apa yang dikatakan Gibran hanya mengulangi apa yang telah dia jelaskan.

"Terima kasih, Pak Gibran, yang Anda sampaikan mengulang apa yang saya sampaikan. Saya ingin memperdalam lagi bahwa petani kita potensinya besar sekali. Jumlah petani kita masih sangat besar, potensi tanah kita subur masih banyak lagi," tutur Cak Imin.

Cak Imin mengatakan bahwa kebutuhan pangan RI juga memiliki pasar yang luar biasa. Cak Imin menilai pemerintah harus turun tangan dalam permasalahan ini.

"Di sisi yang lain kita juga memiliki apa yang disebut kebutuhan pangan kita juga pasar yang luar biasa. Nah dalam konteks ini antarasupplykita punya potensi, antara permintaan kita juga punya sangat kuat," kata Cak Imin

Tak hanya itu, Cak Imin juga membawa-bawa soal 'catatan Mahkamah Konstitusi' ketika menjawab pertanyaan Gibran. Mulanya, moderator debat Pilpres 2024 bertanya kepada tiga cawapres soal cara agar masyarakat desa dapat membangun desanya sendiri.

Moderator bertanya soal bagaimana kebijakan dan strategi agar warga desa lebih berminat untuk tinggal dan membangun desanya. Cak Imin tak langsung menjawab moderator, namun beberapa detik mencatat di kertas. "Terima kasih saya catat sedikit," kata Cak Imin.

Cak Imin lantas membela diri dan menyebut catatan yang ditulisnya bukan catatan Mahkamah Konstitusi. "Yang penting ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi," ujar Cak Imin disambut riuh penonton debat.

Setelah itu, Cak Imin mengungkapkan arah perhatian pemerintah terhadap desa saat ini sudah cukup baik. Dia mengatakan pembangunan desa mendorong kemajuan bagi masyarakat desa.

Adapun implementasi dari UU Pembangunan Desa dan penerapan dana desa, katanya, terus meningkat dari tahun ke tahun. Hasilnya, infrastruktur di desa semakin baik dan terjadi transformasi desa dari desa tertinggal menjadi desa maju dan mandiri.

Dia menyebut desa tertinggal hanya tersisa 4.000 dari 13 ribu desa. Cak Imin mengungkap keberhasilan pemerintah dalam mendorong kemajuan desa.

"Hari ini sudah 13 ribu desa yang tertinggal menjadi desa maju, desa mandiri. Sekarang sudah tinggal 4.000 saja. Ini bukti bahwa infrastruktur kita berjalan baik, dana desa terlaksana dengan baik, sehingga masyarakat desa semakin kerasan," ucap dia.

Politkus PKB itu juga menjelaskan strategi untuk mendorong masyarakat desa tetap bertahan dan membangun desa ialah dengan menaikkan nominal dana desa menjadi Rp 5 miliar. Menurutnya, kondisi ekonomi di desa akan meningkat. Selain itu, menurutnya, dana tersebut dapat memperbaiki infrastruktur dan pembangunan sarana prasarana.

"Kehidupan ekonomi memadai, dan desa terjaga menjadi komunitas yang membanggakan. sehingga masyarakat tidak lagi tertarik urbanisasi, tapi cukup kembali ke desa, membangun desa untuk pembangunan bangsa," paparnya.

Setelah Cak Imin selesai menjawab, giliran Gibran yang menanggapi Cak Imin. Gibran menilai Cak Imin lebih santai dibandingkan debat cawapres pertama. "Nah gitu dong Gus, jangan terlalu tegang kayak waktu debat Cawapres pertama kemarin," pungkas Gibran.




(iws/iws)

Hide Ads