Perwakilan pengelola Air Terjun Tibumana, Bangli, Bali, menemui Miya Sriwinarti, kreator konten yang dimintai uang oleh seorang pria saat berfoto di jalan menuju air terjun. Kabarnya mereka bertemu di kawasan Ubud, Gianyar, pagi tadi.
"Ya kami datang menemui adik-adik ini. Kami jelaskan apa yang jadi pokok masalah kemarin. Jadi maksud bapak yang minta uang itu apa, siapa orang itu, semua kami sampaikan. Kami ke sana jam 9 pagi," kata pengelola Air Terjun Tibumana, Nyoman Sunarta, Selasa (9/1/2024).
Sunarta menjelaskan akses menuju air terjun itu dinamai Adilla's Spot, yang kerap ramai dikunjungi untuk pemotretan maupun pengambilan video. Jalan itu sudah jadi satu bagian kawasan destinasi di Tibumana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu ada tarifnya. Untuk pemotretan profesional di situ Rp 200 ribu. Jadi pengunjung yang datang, tergantung aktivitasnya apa di jalan itu, memang dipungut. Ada petugas yang menghampiri ke tempat," katanya.
Sunarta membenarkan pria berinisial MS yang viral gegara diduga memalak uang itu memang petugas jaga di air terjun. MS datang saat situasi di lokasi sudah ramai pengunjung. Beberapa di antaranya melakukan pemotretan.
Sementara petugas yang biasa memungut tarif belum tiba di lokasi karena baru dibuka sekitar jam 07.00 Wita. Kata Sunarta, MS datang dengan membawa kwitansi dan berniat meminta tarif. Hanya saja diakui ada miskomunikasi di sana.
"Kalau dilihat di video, pengakuan konten kreator tadi kan berangkat dari jam 3 pagi sampai di sini sekitar setengah 7. Bapak ini yang memungut karena niatnya membantu petugas," tutur Nyoman.
"Bapak ini memang kerja di luar jalur (bukan kewenangan), tapi niatnya membantu karena petugas loket belum datang. Dugaan kami, mereka yang tidak tahu akan mengira pemalakan. Sayangnya nagihnya saat itu (MS) juga tidak pakai seragam resmi, baik sebagai penjaga atau petugas loket," sesalnya.
Setelah kejadian ini, pengelola berencana akan perbaiki sistem pungutan, dengan tetap melihat apa aktivitas yang dilakukan turis di Adilla's Spot. Menurutnya, sistem penarikan di jalan ini dilakukan untuk cegah kebocoran.
"Banyak yang datang tapi tidak mengaku memotret, sembunyi-sembunyi. Ada polemik, jalan ini umum. Memang terlihat begitu, tetapi karena sudah menjadi destinasi, perawatan selama ini dilakukan oleh pengelola. Baik kebersihan maupun penataannya. Mulai Adilla sampai air terjun," jelasnya.
Kata Sunarta, hal tersebut sudah disampaikan pengelola kepada Miya yang diduga korban pemalakan. Pengelola sudah meminta maaf kepada Miya dan suami atas miskomunikasi ini.
"Kami ambil sisi positifnya. Siapa tahu dengan kejadian ini, orang yang belum tahu di mana Tibumana, menjadi tahu. Saya yakin walaupun ada masalah, akan ada sisi positifnya juga," tukasnya.
Miya Sriwinarti mengakui pengelola air terjun menemuinya di Ubud. "Betul, sudah terselesaikan," ungkap Miya singkat.
Ia belum banyak merespons, apa saja yang dibicarakan dengan pengelola.
(dpw/hsa)