Menjaga Perasaan Saat Jadi Kekasih Bayaran

Menjaga Perasaan Saat Jadi Kekasih Bayaran

Ni Kadek Restu Tresnawati, Indah Dwi Hastuti - detikBali
Senin, 01 Jan 2024 09:47 WIB
Foto profil akun Instagram @sewapacarbali.
Foto: Jasa sewa pacar di Bali. (Instagram)
Denpasar -

Shasha, bukan nama sebenarnya, adalah salah satu dari 20 talent (anggota) agensi jasa Sewa Pacar Bali. Banyak cerita yang dilalui selama menjadi pacar bayaran.

Shasha yang pernah mendapatkan klien dari Malaysia sedikit terkendala dalam komunikasi dengan pacar virtualnya itu. Musababnya, klien yang berasal dari Negeri Jiran itu tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia maupun Inggris.

"Dia hanya paham sedikit bahasa Indonesia dan Inggris jadi campur dengan bahasa Melayu," ungkap talent Sewa Pacar Bali ini beberapa waktu lalu di Denpasar, Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gadis yang tinggal di daerah Kuta, Badung, ini pun pernah mengalami hal yang membuatnya risih. Beberapa pacar virtualnya pernah mengajaknya untuk bertemu di luar perjanjian. Ajakan ini dilontarkan sesaat setelah kencan berakhir.

"Pernah diajak check in sama klien kencan kedua, dia ngomong 'sayang sebenarnya tadi aku mau ajak kamu check in.' Aku syok dong terus aku kasih tahu admin dan diminta kasih warning saja dulu, baru aku jawab 'Sorry ya nggak terima kayak begitu sayang," jelas Shasha.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Shasha menjelaskan jika tempat kencan yang selama ini digunakan merupakan ruang publik, seperti mal-mal di Bali. Sehingga mencegah unsur pelecehan terjadi.

Selama durasi kencan ini, pengguna jasa sewa pacar bebas melakukan aktivitas seperti pasangan pada umumnya. Namun, kontak fisik yang diizinkan hanyalah gandengan tangan dan merangkul.

Shasha menegaskan keamanan talent Sewa Pacar Bali menjadi konsentrasi dari agensi saat kencan berlangsung. Mereka akan diawasi oleh sekuriti kencan dari tempat tersembunyi tanpa sepengetahuan talent maupun klien.

Shasha pun mengaku tidak pernah mengetahui siapa pengawasnya selama kencan berlangsung. Ia juga tidak diberitahu siapa dan di mana pastinya sekuriti kencan mengawasi.

"Belum pernah ketemu (sekuriti kencan). Soalnya kalau jalan-jalan di BW (Beachwalk) misalkan, mereka mengawasi dari Starbucks. Jadi tidak mengganggu kencan," tuturnya.

Sebagai salah satu penjual jasa, Shasha mengatakan pekerjaan ini melatih profesionalitasnya. Hal pertama yang harus dilatih oleh talent adalah melatih perasaan agar tidak mudah baper (terbawa perasaan).

Selanjutnya, ia dilatih menjadi orang yang memiliki segudang topik sebagai branding diri terhadap klien. Belum pernah ia mendengar ujaran kebencian dari pekerjaan ini, justru menurutnya banyak manfaat yang didapatkan.

"Punya uang masuk random, saya nggak ngapa-ngapain saya dapat duit. Cuma chatting atau call sama orang yang benar-benar ingin isi waktu luang," tegas Shasha.

Hal senada juga diceritakan Lya. Dalam menjalani profesi pacar sewaan, Lya mengaku tidak pernah baper terhadap pria yang menjadi pelanggannya. Justru, terkadang rasa nyaman itu muncul dari diri sang pria yang menggunakan jasa kencan dengannya.

"Kadang ada yang memperpanjang paket sewa kalau orangnya nyaman. Dari yang awalnya mengambil paket chatting tiga hari kemudian diperpanjang jadi tujuh hari," kata perantau asal Semarang itu.

Untuk kencan offline, Lya melanjutkan, bisa dimulai pukul 10.00-23.00 Wita. Biasanya, dia menemani tamunya untuk jalan-jalan di mal, bermain di pusat hiburan, makan bareng, dan menikmati matahari tenggelam di sekitar Seminyak.

Dia menuturkan saat berkencan tamu tidak diperkenankan membahas hal-hal berbau porno. Batasan kontak fisik yaitu pegangan tangan dan merangkul saja, tidak boleh memeluk sang talent. Tamu diperbolehkan untuk mengambil foto bersama talent tetapi hanya dua kali saja.

Apabila klien melakukan pelanggaran, seperti menyinggung yang berbau porno, maka identitasnya lewat akun Instagramnya dan nomor WhatsApp akan diunggah di akun @sewapacarbali sebagai sanksi.

"Kalau ada hal-hal yang berbau 18+ gitu nanti akunnya langsung di-spill di akun instagram kami dan dipasang di sorotan (highlight). Selain itu juga akan kami blacklist akun dia. Untuk sanksi hukum belum ada ya," jelas Lya yang juga merangkap sebagai admin Sewa Pacar Bali itu.




(hsa/gsp)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikbali

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads