Tak lama lagi, siswa SD akan kembali bersekolah setelah libur panjang. Biasanya, murid akan diminta oleh guru untuk menulis cerita seru selama libur sekolah.
Para siswa dapat menuliskan tentang pengalamannya berlibur ke rumah nenek, berlibur bersama teman, keluarga, wisata di pantai, dan lainnya.
Berikut beberapa contoh cerita liburan sekolah yang dapat menjadi inspirasi siswa dalam mengerjakan tugas.
1. Contoh Cerita Liburan di Rumah Nenek
Rumah nenek bagi sebagian orang merupakan tempat pulang kampung keluarga dan destinasi liburan sekolah yang ditunggu. Hal tersebut berlaku bagiku, yang selalu menunggu momen libur sekolah agar bisa pergi menginap di rumah nenek untuk beberapa hari bahkan satu minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liburan sekolah kali ini, aku diantar ayah ke rumah nenek bersama adikku. Kami berdua menetap selama satu minggu di rumah nenek di Cimahi. Sedangkan ayah kembali pulang karena harus tetap bekerja, begitupun ibu.
Selama berlibur di rumah nenek, aku dan adikku banyak membantu nenek memanen sayur-sayuran di lahannya. Aku berhasil memanen sebanyak 10 kg tomat dan ini menjadi rekor hebat bagiku sejauh ini. Biasanya aku hanya diajak nenek menyiapkan peralatan memanen, karena beberapa tahun ke belakang usiaku masih kecil.
Setelah nenek memanen, ia menjualnya kepada pengepul sayur untuk mereka jual ke beberapa pasar. Dikarenakan aku telah membantunya, aku diberi uang saku untuk membeli jajan. Nenek pun memberiku berbagai macam sayur juga seperti sawi, bawang daun, dan brokoli.
Rumah nenek menurutku sangat menyenangkan karena kondisi sekitarnya masih asri dan segar. Berbeda dengan rumahku yang sangat bising oleh kendaraan yang lalu lalang di jalanan perkotaan, rumah nenek sangat hening karena jauh dari jalan raya.
Aku harap, liburan sekolah tahun depan bisa pergi ke rumah nenek lagi lengkap bersama ayah dan ibu. Aku juga ingin tinggal di sini setelah aku dewasa.
2. Contoh Cerita Liburan ke Luar Kota
Liburan sekolah telah tiba, dan saya, beserta keluarga kecil saya, memutuskan untuk menjelajahi keindahan sebuah kota lain. Perjalanan dimulai saat kami bersiap-siap pagi-pagi, penuh semangat untuk petualangan yang akan datang.
Setelah perjalanan yang seru dengan mobil keluarga, kami tiba di kota tujuan kami. Pertama-tama, kami mengunjungi taman kota yang hijau dan luas. Di sana, kami bermain bersama, berlari-lari melintasi padang rumput, dan piknik di bawah pohon rindang. Suasana riang keluarga membuat liburan ini terasa begitu spesial.
Selanjutnya, kami menjelajahi museum seni yang megah. Lukisan-lukisan indah dan instalasi seni memukau mata kami. Anak-anak sangat antusias belajar tentang seni, dan kami berdua, sebagai orang tua, senang melihat keinginan mereka untuk mengeksplorasi dunia seni.
Tak lupa, kami juga mengeksplorasi pusat kota yang ramai. Berjalan di sepanjang jalan-jalan bersejarah, kami menyaksikan arsitektur kota yang menakjubkan dan mencicipi kuliner lokal yang lezat. Keluarga kecil ini benar-benar menikmati setiap momen petualangan di kota yang baru.
Pengalaman malam harinya juga tak kalah seru. Kami menginap di hotel yang nyaman, menikmati waktu berenang di kolam renang hotel, dan menutup hari dengan makan malam keluarga yang hangat. Setelah itu, kami berkumpul di kamar untuk berbagi cerita dan tawa.
Hari berikutnya, kami berkunjung ke taman hiburan yang menarik. Meluncur di roller coaster, tertawa di atas roda piring, dan bermain di wahana-wahana seru lainnya membuat liburan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk kami sekeluarga.
Dengan hati penuh kebahagiaan, kami pulang ke rumah membawa kenangan indah dari liburan keluarga ke luar kota ini. Tak hanya menikmati destinasi wisata, tapi juga saling mempererat hubungan keluarga kami yang kian erat.
3. Cerita Liburan di Hari Natal
Natal telah tiba, membawa kehangatan dan kegembiraan di setiap sudut kota. Di rumah kami, semangat Natal dirasakan sejak awal Desember. Bersama keluarga, kami berbondong-bondong memasang dekorasi Natal. Lampu-lampu berkedip, kado-kado indah, dan pohon Natal yang dipenuhi hiasan menyinari ruangan, menciptakan suasana yang penuh keceriaan.
Pada malam Natal, keluarga kami berkumpul di sekitar pohon. Sambil bernyanyi lagu-lagu Natal, kami membuka kado-kado dengan senyum di wajah. Tawa dan kebahagiaan mengalir begitu saja, dan cahaya dari lilin-lilin yang dinyalakan menambah kehangatan ruangan.
Pentingnya Natal bukan hanya tentang kado, tetapi juga tentang kebersamaan. Kami bersama-sama menyantap hidangan lezat yang telah dipersiapkan dengan penuh cinta. Puding Natal, ayam panggang, dan hidangan khas lainnya mengisi meja makan, menciptakan suasana yang penuh kasih.
Setelah makan malam, kami pergi ke gereja untuk mengikuti misa malam Natal. Suasana tenang dan kerindangan lagu-lagu rohani menciptakan momen spiritual yang mendalam. Setiap kata dalam khotbah dan doa mengingatkan kami akan makna sejati Natal, yaitu kelahiran Yesus Kristus.
Setelah selesai dari gereja, kami melanjutkan perjalanan keliling kota untuk menikmati pemandangan lampu-lampu Natal yang megah. Jalan-jalan yang dipenuhi hiasan Natal menghadirkan pesan perdamaian dan kebahagiaan kepada setiap pengunjung.
Liburan Natal bukan hanya tentang pesta dan hiasan, tapi juga tentang momen bersama keluarga dan merenungkan makna sejati Natal. Semoga kehangatan dan kegembiraan Natal terus bersinar di hati kita sepanjang tahun.
4. Cerita Liburan Bersama Keluarga
Selama liburan sekolah yang dinanti-nanti, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama keluargaku. Setelah melalui tahun yang penuh kesibukan dengan pekerjaan dan aktivitas sekolah, aku merasa bahwa liburan adalah saat yang tepat untuk menguatkan hubungan keluarga.
Pada hari pertama liburan, aku dan keluargaku pergi ke pantai. Kami bermain-main di pasir, berenang di laut, dan menikmati matahari bersama. Aku merasa bahagia melihat senyum di wajah orang tua dan saudara-saudaraku. Kami bertukar cerita, tertawa bersama, dan menikmati waktu berkualitas yang tak tergantikan.
Selanjutnya, keluargaku memutuskan untuk pergi berkemah. Kami menyiapkan tenda di tengah hutan dan memasak makanan di atas api unggun. Aku belajar cara memasak bersama ibu, sementara ayah mengajari adikku, Nana, cara memancing. Kami menghabiskan waktu di alam, menjelajahi jalur hiking, dan bermain permainan keluarga di sekitar api unggun. Aku merasa hangat dan bersyukur atas momen-momen seperti ini yang mempererat ikatan mereka sebagai keluarga.
Pada akhir liburan, aku dan keluarga menghabiskan waktu bersantai di rumah. Kami menonton film favorit, membaca buku bersama, dan bermain permainan papan. Aku merasakan kehadiran dan kasih sayang keluarga dengan lebih kuat dari sebelumnya.
Liburan bersama keluarga memberi aku waktu untuk benar-benar terhubung dengan mereka, menghilangkan kejenuhan dan stres dari kehidupan sehari-hari. Aku menyadari bahwa keluarga adalah tempat ia merasa dicintai, diterima, dan dihargai sepenuh hati. Liburan ini memberiku pelajaran berharga tentang pentingnya menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai dan menghargai hubungan keluarga yang tak ternilai.
5. Contoh Cerita Liburan ke Kebun Binatang
Semasa liburan sekolah kemarin, aku dan keluarga pergi berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan. Aku sangat menyukai hewan karena itu aku sangat senang ketika ayah mengajak saya ke kebun binatang esok harinya.
Esok paginya, aku sudah siap-siap untuk pergi. Ibu pun menyiapkan bekal dan cemilan untuk disantap di sana jika lapar. Kami berangkat sejak pagi supaya sesampainya di sana belum terlalu panas dan masih sedikit sepi. Dari rumah, kira-kira perlu waktu sekitar 1 jam perjalanan karena banyak sekali menemui lampu merah.
Sesampainya di depan kebun binatang, ayah pergi ke loket untuk membeli tiket masuk. Kemudian kami pun masuk ke dalam kebun binatang. Di sana, aku melihat banyak jenis hewan yang ada di dalam kandang. Aku juga melihat akuarium berisi ikan-ikan unik berukuran jumbo. Belum lagi di kandang juga ada beberapa hewan buas seperti buaya. Rasanya seram sekali tapi menyenangkan.
Aku juga melihat badak yang sedang membuka mulutnya. Mulut badak tersebut sangat besar. Para pengunjung pun dilarang untuk berada terlalu dekat dengan pagar kandang. Meski setiap pagar telah menggunakan pagar besi kuat, namun tentunya demi keselamatan para pengunjung harus berada pada jarak yang aman.
Ketika hari mulai siang, udara pun semakin panas dan matahari mulai terik. Aku dan keluargaku kemudian beristirahat sambil menikmati cemilan yang dibuatkan ibu. Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Rasanya sangat menyenangkan. Aku ingin kembali berkunjung ke kebun binatang berikutnya.
Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)