Para Pecalang Banjar Abasan, Desa Adat Denpasar, Denpasar, Bali, melakukan ngayah (gotong royong) di GPIB Maranatha Denpasar. Para pecalang rutin ngayah sejak 1996 dengan membantu menjaga keamanan dan ketertiban selama ibadah Natal dilaksanakan.
Ketua Pecalang Banjar Abasan I Nyoman Gede Astana (48) mengatakan dalam Natal tahun ini pihaknya menerjunkan 14 anggota untuk bertugas. Mereka bersiaga sejak pukul 06.00 Wita hingga berakhirnya ibadah nantinya.
"Ikatan yang ingin kami jaga adalah toleransi, keharmonisan, dan keberagaman beragama agar bisa saling rangkul dan mudah-mudahan tidak ada gesekan ke depannya," ujarnya di Jalan Surapati, No 11 Denpasar, Bali, Senin (25/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pecalang Banjar Abasan berkomitmen untuk dapat menjaga dan menguatkan ikatan toleransi bagi siapa pun dan agama apapun yang khususnya berada di wilayah mereka.
"Setiap hari Minggu saat kegiatan persembahyangan di gereja, kami juga selalu siagakan semua personel untuk mengamankan dan menertibkan jalur lalin," tutur pria yang akrab disapa Mang De ini.
Dia berharap melalui ngayah tersebut dapat menjaga keselamatan dan membuat kondisi di Banjar Abasan kondusif. Kegiatan ngayah para pecalang ini menjadi perhatian dan mendapatkan pujian dari salah satu umat Kristen, Virce Septe (30), yang hadir di GPIB Maranatha Denpasar.
"Saya sangat bangga karena ada toleransi. Walaupun mereka agama Hindu, mereka masih menyempatkan waktu untuk hadir dan melakukan pengamanan. Saya sebagai umat Kristiani bangga dan berterima kasih dengan pecalang," ungkapnya.
Virce mengaku seringkali melihat para pecalang menjaga keamanan hingga ketertiban saat umat Kristiani akan beribadah di GPIB Maranatha Denpasar. Virce pun berharap agar ikatan toleransi tersebut dapat terus terjaga hingga ke depannya.
(nor/gsp)