Tali sling jembatan gantung di Blahbatuh, Gianyar, putus pada Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 17.30 Wita. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membongkar jembatan yang dibangun pada zaman kolonial Belanda itu.
Petugas menggunakan mobil crane untuk mengangkat jembatan yang berusia sekitar 115 tahun itu secara bertahap, Minggu (10/12/2023).
Seorang petugas pengawas, Putu Griya Adiputra, mengatakan proses pengangkatan dilakukan secara bertahap dengan memotong-motong jembatan. "Dipotong semeter, dua meter, secara bertahap, untuk menghindari jembatan jatuh, yang dilakukan dengan hati-hati dan bertahap oleh petugas yang ahli di bidangnya," kata Adiputra, diwawancarai di lokasi, Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemotongan dilakukan dari sisi timur dengan mengikat jembatan ke sisi jembatan yang baru agar tidak jatuh ke bangunan wihara di bawah jembatan dan menghindari hal-hal yang membahayakan.
"Proses pengerjaan tidak bisa dilakukan sehari hari ini saja, bisa sampai satu minggu karena membutuhkan waktu dan ketelitian, terlebih tali slingnya putus, selain itu jalan sebaiknya ditutup sebagian untuk mempermudah proses pembongkaran jembatan," terang Adiputra.
Jembatan gantung yang dibangun sekitar 1908 silam itu mengalami kemiringan dari posisi aslinya. Dengan panjang sekitar 60 meter dan lebar lima meter, rangka-rangkanya sebagian mulai keropos. Dugaan tali dan penutup sling vertikal putus diakibatkan karena faktor usia yang mengalami korosi dan faktor cuaca. Demi keamanan, polisi telah memasang garis polisi di sekitar jembatan, terutama di pintu masuk wihara.
Sebelumnya, juru junci Wihara Amurva Bhumi Tjwa Sin Liang mengungkapkan tali sling putus ada pada bagian sisi barat jembatan gantung saat turun hujan deras.
"Yang terputus tali sling yang selatannya, sedangkan yang utara masih utuh dan kuat. Namun demikian ini sangat mengkhawatirkan, sehingga kami tutup sementara wiharanya," jelas Liang, Senin (4/12/2023).
Liang mengatakan wihara ditutup karena umat Budha parkir di timur jembatan. Selain itu, akses jalan menuju whara itu berada di bawah jembatan, sehingga dikhawatirkan membahayakan umat. ia mengaku sudah mengetahui sejak lama kondisi tali sling tersebut mengalami keropos. Kondisi tali sling jembatan di atas Tukad Petanu itu sudah tampak memerah sejak setahun terakhir.
(hsa/hsa)