Vihara Amurva Bhumi di perbatasan Kecamatan Sukawati dengan Blahbatuh, Gianyar, Bali, ditutup sementara. Penutupan gegara salah satu tali sling pada jembatan yang ada di atas vihara putus.
Juru Kunci Vihara Amurva Bhumi Tjwa Sin Liang mengungkapkan tali sling sudah putus sejak Jumat (1/12/2023) sekitar pukul 17.30 Wita. Tali sling putus ada pada bagian sisi barat jembatan gantung saat turun hujan deras.
"Yang terputus tali sling yang selatannya, sedangkan yang utara masih utuh dan kuat. Namun demikian ini sangat mengkhawatirkan, sehingga kami tutup sementara viharanya," jelas Liang, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liang mengatakan vihara ditutup karena umat Budha parkir di timur jembatan. Selain itu, akses jalan menuju vihara itu berada di bawah jembatan, sehingga dikhawatirkan membahayakan umat.
Liang mengaku sudah mengetahui sejak lama kondisi tali sling tersebut mengalami keropos. Kondisi tali sling jembatan di atas Tukad Petanu itu sudah tampak memerah sejak setahun terakhir.
"Sudah ada petugas datang ke sini, katanya akan diperbaiki tahun 2024. Namun saya harap bisa lebih cepat karena ini bahaya jika putus semua jembatan bisa jatuh ke vihara," ungkapnya.
Untuk aktivitas persembahyangan sehari-hari, Sin Liang terpaksa membuat tangga darurat di utara. Vihara belum bisa diakses untuk umum, tapi untuk sembahyang setiap hari bisa melalui sisi utara menggunakan tangga.
"Dari info orang tua, jembatan gantung itu dibangun 1908 silam. Tapi sejak 1977, jembatan itu tidak berfungsi, setelah jembatan di selatan selesai," imbuh Liang.
Jembatan penghubung ini merupakan jembatan jenis gantung dengan bahan terbuat dari kayu. Saat ini, jembatan ini tidak difungsikan sebagai jembatan penyeberangan mengingat sudah ada jembatan modern di sebelahnya. Di samping, jembatan kayu ini kondisinya sudah lapuk.
Sementara, Kapolsek Blahbatuh AKP I Made Tama mengatakan sudah melakukan tindak lanjut informasi masyarakat terkait kondisi jembatan di atas Vihara Amurva Bhumi, Blahbatuh yang mengalami kemiringan dari posisi aslinya.
"Jembatan merupakan jembatan kuno yang diperkirakan berdiri pada masa penjajahan dengan panjang jembatan sekitar 60 meter, dan lebar 5 meter, yang saat ini sudah mengalami korosi di sebagian rangka besi jembatan," jelasnya.
Dugaan tali dan penutup sling vertikal putus diakibatkan karena faktor usia yang mengalami korosi dan faktor cuaca. Demi keamanan, kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar jembatan, utamanya pintu masuk vihara.
(nor/dpw)