Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menyelidiki penyebab penularan Mycoplasma pneumoniae pada tiga anak di DKI Jakarta. Hal itu dilakukan setelah tiga pasien itu sembuh dari penyakit sistem pernapasan tersebut.
"Masih dalam tahap evaluasi oleh tim medis. Apakah itu memang pneumonia yang sama dari China atau bukan," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (6/12/2023). Dia memastikan belum ada kasus baru penularan Mycoplasma pneumonia pada anak maupun orang dewasa selain tiga pasien tersebut.
Menurut Dante, penyakit sistem pernapasan itu bukan hal baru di Indonesia. Penularan pneumonia di Indonesia pernah terjadi pada tahun 90-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dante mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berupaya melindungi diri agar tidak tertular Mycoplasma pneumoniae. Caranya, menjaga kebersihan dan rutin mengenakan masker bila perlu.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengidentifikasi tiga anak positif terpapar Mycoplasma pneumoniae. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan ketiga pasien tersebut saat ini sudah pulih.
"Tiga kasus Mycoplasma pneumoniae anak di DKI Jakarta sudah sembuh setelah isolasi selama 10-14 hari," terang Ngabila kepada detikcom Selasa (5/12/2023).
Mycoplasma pneumoniae menjadi sorotan setelah China melaporkan lonjakan antrean pasien dengan infeksi tersebut di sejumlah RS. Penyakit tersebut sebagian besar menyerang anak kurang dari lima tahun. Meski jumlah kasus melonjak di banyak negara, belum ada catatan kasus fatal atau kematian yang dilaporkan akibat penyakit pernapasan tersebut.
(gsp/iws)