Anies-Cak Imin Beda Pandangan soal Proyek IKN? Begini Penjelasan PKB

Anies-Cak Imin Beda Pandangan soal Proyek IKN? Begini Penjelasan PKB

Tim detikNews - detikBali
Selasa, 05 Des 2023 10:18 WIB
Bakal calon Presiden Anies Baswedan bersama bakal calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar saat melakukan pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Foto: Grandyos Zafna)
Bali -

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), disebut berbeda pandangan terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. PAN menilai Anies menolak pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, sedangkan Cak Imin berkeinginan melanjutkan proyek tersebut.

Ketua DPP PKB Daniel Johan membantah bahwa Anies dan Cak Imin berbeda pendapat terkait IKN. Menurutnya, paslon 1 akan meneruskan proyek IKN karena itu sudah tertuang dalam undang-undang.

"Tidak ada yang tidak sinkron, Pak Anies juga selalu mengatakan akan melaksanakan IKN karena itu UU," kata Daniel, Senin (4/12/2023), seperti dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel menjelaskan kritik yang disampaikan oleh Anies maupun Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB merupakan evaluasi untuk membangun IKN. Menurutnya, kritik tersebut bertujuan agar pembangunan IKN tidak gagal dan berdampak buruk.

"Jadi kritik yang disampaikan merupakan bahan yang menjadi catatan-catatan penting baik untuk evaluasi maupun hal teknis lainnya untuk memastikan tidak ada risiko-risiko kegagalan dalam berbagai aspek baik sosial, budaya, ekologi, ekonomi, maupun efektivitas anggaran nantinya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid setali tiga uang. Ia menyebut tak ada beda pendapat antara Anies dan Cak Imin terkait IKN.

"Hemat saya, AMIN tidak menolak IKN, namun perlu revisi dan evaluasi. Dalam visi misi AMIN juga tidak ada kalimat menolak IKN," kata Fawaid.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Muladi menilai Anies dan Cak Imin berbeda pandangan terkait IKN. Menurutnya, Anies menolak kelanjutan IKN, sementara Cak Imin mau melanjutkan dengan syarat evaluasi.

"Mas Anies secara resmi menyatakan tidak sepakat atau menolak melanjutkan pembangunan IKN. Padahal IKN dibentuk melalui UU Nomor 3 Tahun 2023 tentang IKN," kata Viva Yoga.

"Lha ini Cawapres Cak Imin menyatakan setuju IKN dengan syarat perlu efisiensi dan evaluasi. Lho, lho kok berbeda dengan capresnya, nggak bahaya tah?" sambungnya.

Vival Yoga pun mengusulkan agar Cak Imin dan Anies sering duduk bersama. Sehingga, keduanya sinkron dan sinergis.

"Maka usul saya, sebaiknya Cak Imin mesti sering ngopi dengan Mas Anies. Biar tambah sinkron, sinergis, sebaiknya Cak Imin sering-sering minum kopi bersama mas Anies," katanya.

Pernyataan Anies soal IKN

Kritik Anies terkait IKN disampaikan dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah yang disiarkan online, beberapa waktu lalu. Anies menyebut pembangunan IKN Nusantara tidak akan membuat pemerataan di Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat pembangunan IKN justru berpotensi menciptakan ketimpangan di daerah-daerah sekitarnya.

"Yang IKN tadi, ketika tujuan membangun kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Karena itu akan menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya. Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia, tidak," ujar Anies, dikutip detikFinance, Rabu (29/11/2023).

Anies mengatakan yang perlu dilakukan adalah mengembangkan kota-kota kecil. Menurutnya, pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan membangun satu kota baru di tengah hutan.

"Kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah jadi besar, di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya membangun 1 kota di tengah-tengah hutan," sebut Anies.

"Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung," imbuhnya.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads