Ratusan Desa di Bali Rawan Banjir-Longsor, Jembrana dan Tabanan Paling Bahaya

Ratusan Desa di Bali Rawan Banjir-Longsor, Jembrana dan Tabanan Paling Bahaya

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 13 Nov 2023 17:35 WIB
Peta risiko bencana banjir di Provinsi Bali. (Ilustrasi: BPBD Provinsi Bali)
Peta risiko bencana banjir di Provinsi Bali. (Ilustrasi: BPBD Provinsi Bali)
Denpasar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat ratusan desa/kelurahan rawan banjir dan longsor. Hal tersebut berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali 2022-2026 yang diterbitkan oleh Kedeputi Sistem dan Strategi BNPB.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengungkapkan daerah rawan banjir dengan kelas bahaya tinggi berpotensi terjadi di Kabupaten Jembrana dan Tabanan. Sedangkan, kabupaten/kota lainnya masih tergolong kelas bahaya sedang.

"Terdapat 328 desa/kelurahan yang perlu waspada banjir, dengan rincian 68 kelas bahaya tinggi dan 260 kelas bahaya sedang," ujar Rentin kepada detikBali, Senin (13/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya, daerah rawan longsor dengan kelas bahaya tinggi terdapat di Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Bangli. "Terdapat 363 desa/kelurahan harus mewaspadai ancaman tanah longsor, dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang," imbuh Rentin.

Rentin meminta warga Bali untuk waspada terhadap potensi bencana memasuki musim hujan. Ia juga mengimbau warga yang tinggal di dekat sungai maupun di lereng untuk menyiapkan strategi penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

ADVERTISEMENT

"Mari lebih waspada dan selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana," tandas Rentin.

Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) memprediksi puncak musim hujan untuk wilayah Bali terjadi pada Januari hingga Februari 2024. Meski begitu, hujan sudah mulai mengguyur beberapa wilayah di Bali dan berpotensi berpotensi hujan ringan dan sedang hingga tiga hari ke depan.

"Terdapat potensi hujan ringan-sedang tidak merata di sebagian besar wilayah Bali. Suhu udara berkisar antara 24-33 derajat celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55-95 persen," kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, Senin.

Cahyo mengungkapkan gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0,5 meter hingga 1,25 meter. Menurutnya, kondisi gelombang di perairan selatan Bali bahkan lebih tinggi, yakni antara 1 meter hingga 2,5 meter.

"Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali," tandas Cahyo.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads