Antre 34 Menit, Anggota DPR Kritik Sistem Pembayaran Parkir di Bandara Bali

Antre 34 Menit, Anggota DPR Kritik Sistem Pembayaran Parkir di Bandara Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 09 Nov 2023 13:54 WIB
Tangkapan layar video anggota DPR RI Nyoman Parta yang mengkritik sistem pembayaran parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Instagram nyomanpartash)
Tangkapan layar video anggota DPR RI Nyoman Parta yang mengkritik sistem pembayaran parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Instagram nyomanpartash)
Denpasar -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Nyoman Parta mengkritik sistem pembayaran parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Ia menyebut PT Angkasa Pura tidak becus mengurus parkir. Kritikan tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah melalui akun Instagram @nyomanpartash pada Kamis (7/11/2023).

"Manajemen Angkasa Pura Bali ngurus parkir saja tidak becus," tulis Parta dalam keterangan videonya.

Berdasarkan video yang dibagikan Parta melalui akun Instragram tersebut, terlihat antrean mobil mengular di akses pintu keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai. Parta mengaku mengantre 34 menit hanya untuk membayar parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Parta, banyak sopir dan pemandu wisata yang protes dan mengeluhkan lamanya antrean untuk membayar parkir di Bandara Ngurah Rai. "Para wisatawan sudah lama di pesawat lama melewati pemeriksaan imigrasi, eh ditambah lagi lama antre bayar parkir," tulis Parta lagi.

Politikus senior PDI Perjuangan itu heran lantaran enam pintu loket pembayaran parkir di Bandara Ngurah Rai justru tidak dibuka. Sehingga, pengendara yang dari terminal domestik maupun internasional mengantre pada pintu keluar yang sama.

ADVERTISEMENT

Parta menilai kebijakan pembayaran parkir secara nontunai bertujuan baik. Namun, ia menilai pengelola bandara belum menyiapkan simulasi di lapangan dengan matang sehingga merugikan banyak orang.

"Informasinya vendor yang mendapatkan pekerjaan tidak menjalankan sesuai kesepakatan. Inilah gambar keputusan diambil di atas meja tanpa diantisipasi masalah lapangannya, penyakit BUMN yang menyebabkan BUMN banyak masalah," imbuh anggota DPR Dapil Bali itu.

detikBali telah berupaya menghubungi Parta untuk meminta keterangan lebih lanjut terkait unggahannya tersebut. Namun, ia belum merespons hingga berita ini terbit.




(iws/gsp)

Hide Ads