Sebanyak 11 nyawa melayang seusai menenggak minuman keras atau miras yang diduga oplosan. Mereka membeli miras oplosan itu di sebuah warung setelah pulang dari sebuah acara pernikahan pada Minggu malam (29/10/2023).
Kasus tewasnya belasan warga akibat pesta miras oplosan itu terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Mirisnya, penjual miras yang berlokasi di wilayah Kecamatan Jalancagak, Subang, itu justru melarikan diri.
"Setelah selesai acara pernikahan mereka bergeser untuk pesta miras. Dampaknya dari tengah malam sampai subuh sampai pagi tadi," ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu seperti dikutip dari detikJabar, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan laporan terkait insiden tersebut. Berdasarkan hasil olah TKP itulah, penjual miras yang diduga oplosan tersebut telah kabur.
"Kami sudah melakukan olah TKP, kami langsung dalam pengejaran yang diduga sebagai pengoplos sedang kami upayakan untuk kami tangkap," imbuhnya.
Ariek menyebut pelaku yang mengoplos miras itu sempat hendak dihakimi massa sebelum akhirnya kabur melarikan diri." Tapi dengan cepat kita dari Polres Subang berhasil amankan keluarga dari pengoplos, namun pengoplos tersebut sudah melarikan diri. Mohon doanya semoga bisa kami amankan dengan cepat," pungkasnya.
Wakil Direktur RSUD Ciereng Subang Syamsu Riza awalnya mendapatkan laporan soal 15 pasien mengalami kondisi darurat medis seusai menenggak miras pada Minggu malam. Dari jumlah tersebut, ada yang meninggal dunia di RSUD, ada pula yang meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD.
"Kami kedatangan pasien 15 orang (pasien). Dari 15 orang itu sembilan meninggal di sini (RSUD), kemudian satu orang meninggal di perjalanan, dan satu orang lagi pulang paksa. Tapi informasi terakhir yang pulang paksa juga meninggal dunia," ujar Syamsu di Subang, Senin.
Syamsu menuturkan saat ini masih terdapat empat orang yang masih dirawat di RSUD Ciereng. "Yang dirawat ada empat orang di IGD dan kondisinya sangat kritis," katanya.
Selengkapnya baca di sini.
(iws/nor)