Sampah Menumpuk dan Meluber di Denpasar, DPRD Bela Pemkot

Sampah Menumpuk dan Meluber di Denpasar, DPRD Bela Pemkot

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 26 Okt 2023 19:58 WIB
Kondisi sampah di TPS Lumintang, Denpasar, Bali pada Rabu (25/10/2023)
Kondisi sampah di TPS Lumintang, Denpasar, Bali pada Rabu (25/10/2023). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Penanganan sampah di Denpasar, Bali, menjadi amburadul akibat kebakaran TPA Suwung tak kunjung padam. Sampah menumpuk di mana-mana, bahkan sampai meluber ke jalan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah berupaya maksimal dengan mencoba berbagai alternatif, namun sampai saat ini belum cukup. DPRD Denpasar lantas pasang badan dan menyebut kondisi itu tak sepenuhnya kesalahan Pemkot.

"Justru di sini warga juga harus berpikir bagaimana mengurangi volume sampah (yang dihasilkan rumah tangga masing-masing), kan banyak cara," kata anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar Agus Wirajaya, Kamis (26/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan seperti menjadikannya sebagai kompos, lalu menjadikan eco enzim, hingga memilah plastik dan kertas untuk dapat dijual kembali sebagai barang bekas. Ia mengatakan, kreativitas semacam itu harus dibiasakan warga dalam kehidupan sehari-hari.

Agus menambahkan pada rapat paripurna beberapa waktu lalu, Pemkot Denpasar sudah menyampaikan permasalahan yang ada. Ini ujian bagi Pemkot.

ADVERTISEMENT

Sehingga, diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan sampah dari hulu ke hilir.

"Toh juga ekspektasinya TPA Suwung ini akan tutup. Kalau misalnya dengan sementara ini tidak bisa diatasi, apalagi nanti kalau memang benar-benar mau ditutup total," tuturnya.

Ia mengatakan, saat ini merupakan waktunya bagi Pemkot Denpasar untuk berpikir keras dalam merancang cetak biru penanganan sampah yang sistematis.

Kemudian, membuat aturan hukum yang lebih rinci sehingga membuat warga untuk juga melakukan pemilahan dan pembuangan sampah lebih tertib.

"Dari yang saya baca di beberapa negara mengatur buang sampahnya berdasarkan jenis dan menggunakan hari. Misalnya, sampah organik (dibuangnya) hari apa saja dan sampah non organik dan residu hari apa," jelasnya.

"Saya paham kalau kadang-kadang pemerintah tidak tega dan kasihan dengan warga tapi, mau tidak mau aturan harus dibuat ketat. Kemudian, pelaksanaannya harus dengan konsisten dan tegas karena kalau tidak begitu masalah ini tidak selesai," imbuhnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads