Dinilai Efektif Kurangi Titik Api, Tim Darurat Tambah Kubangan di TPA Mandung

Dinilai Efektif Kurangi Titik Api, Tim Darurat Tambah Kubangan di TPA Mandung

Chairul Amri Simabur - detikBali
Senin, 23 Okt 2023 14:01 WIB
Petugas pemadam kebakaran dari Tabanan dan Badung mengisi air pada kubangan yang dibuat di bukit sampah TPA Mandung untuk mendinginkan gas metan dan memadamkan bara api, Minggu (23/10/2023). (chairul amri simabur/detikBali)
Petugas pemadam kebakaran dari Tabanan dan Badung mengisi air pada kubangan yang dibuat di bukit sampah TPA Mandung untuk mendinginkan gas metan dan memadamkan bara api, Minggu (23/10/2023). (chairul amri simabur/detikBali)
Tabanan -

Tim Darurat Penanggulangan Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung terus menambah jumlah kubangan untuk mengurangi titik api. Kubangan yang semula hanya dibuat dua kini sudah bertambah menjadi delapan.

Penambahan jumlah kubangan yang nantinya diisi air ini dilakukan karena dinilai efektif mendinginkan gas metana dan bara api pada lapisan bawah permukaan bukit sampah di TPA Mandung. TPA tersebut terbakar sejak Sabtu (14/10/2023).

"Sekarang sudah ada delapan kubangan," ungkap Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Tabanan Anak Agung Gede Dalem Trisna Ngurah, Senin (23/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trisna menyebutkan penambahan jumlah kubangan di bukit sampah TPA Mandung itu sudah mulai dilakukan sejak Minggu sore (22/10/2023). "Langsung diisi air oleh petugas Damkar (Pemadam Kebakaran) Tabanan dan Badung," sebutnya.

Delapan kubangan tersebut tersebar di beberapa titik. Dua kubangan di sisi utara TPA Mandung, satu di sisi timur, dan lima lainnya di area selatan. Menurutnya, kemungkinan penambahan kubangan perlu memerhatikan situasi di lapangan.

ADVERTISEMENT

"Karena kami juga khawatir kalau dibuat di tempat yang labil, alat beratnya yang terperosok. Itu akan jadi masalah baru lagi," imbuhnya.

Trisna berharap pola penanggulangan kebakaran di TPA Mandung dengan membuat kubangan-kubangan air ini akan lebih optimal. Terlebih berdasarkan hasil pantauan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bali, titik atau bara api sudah terkendali sekitar 65 persen.

"Mudah-mudahan dengan pola ini (penanggulangan kebakaran) bisa lebih optimal. Meski malam kadang-kadang masih terlihat bara api dari lapisan bawah. Tapi tidak lama kemudian padam," tandasnya.




(iws/nor)

Hide Ads