Video berdurasi 18 detik yang menunjukkan penemuan potongan kaki manusia viral di media sosial dan dibagikan berkali-kali lewat pesan singkat WhatsApp (WA). Potongan kaki berbalut perban tersebut dibuang ke Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Buleleng, Bali. Sontak, penemuan potongan kaki itu bikin heboh pengunjung pantai.
Berdasarkan video yang beredar, tampak beberapa warga histeris melihat potongan kaki yang terdampar di pinggir pantai. Salah satu pengunjung sempat mencoba membawa potongan kaki itu lebih ke pinggir menggunakan tongkat bambu.
Potongan kaki tersebut ternyata milik seorang pasien diabetes di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. Pasien tersebut saat ini masih dirawat di Ruang Padma RSUD Buleleng. detikBali sudah berusaha mengonfirmasi keluarga pasien, namun mereka enggan untuk berkomentar. Berikut fakta-faktanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil Amputasi Pasien RSUD Buleleng
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP Gede Diatmika mengatakan sudah menyelidiki penemuan potongan kaki tersebut. Menurutnya, potongan kaki itu milik seorang pasien RSUD Buleleng berinisial MG.
"Organ yang ditemukan pada di Pantai Penimbangan merupakan hasil dari tindakan medis yang dilakukan di RSUD Buleleng," ujar Diatmika, Minggu (22/10/2023).
Potongan kaki itu dibungkus menggunakan tas kresek kuning dan diperban pada bagian bawahnya. Potongan kaki tersebut ditemukan oleh pengunjung pantai sekitar pukul 16.00 Wita.
Potongan Kaki Dibuang Keluarga Pasien
Diatmika menuturkan MG menjalani operasi amputasi di RSUD Buleleng pada Jumat (20/10/2023). Potongan kaki yang diamputasi itu selanjutnya dibuang ke Pantai Penimbangan oleh keluarganya.
Potongan kaki itu dibuang ke Pantai Penimbangan atau di sebelah barat Pura Penimbangan sekitar pukul 14.00 Wita. "Pihak keluarga sudah memberikan keterangan membenarkan pihaknya membuang organ hasil tindakan Medis," jelas Diatmika.
Pasien Masih Dirawat di RSUD Buleleng
Direktur RSUD Buleleng Arya Nugraha membenarkan bahwa potongan organ tubuh itu milik pasien di RSUD Buleleng. Menurutnya, pasien berinisial MG itu menderita penyakit diabetes sehingga harus menjalani tindakan amputasi pada kaki kanan.
"Ya pasien masih dirawat, mungkin diabetes. Besok baru bisa dicek rekam mediknya," ungkap Arya Nugraha, Minggu.
Dia memastikan potongan kaki itu tidak dibuang oleh pihak rumah sakit. Menurutnya, potongan kaki itu telah diserahkan ke keluarga pasien seusai operasi amputasi.
Arya menyayangkan keluarga pasien yang membuang limbah hasil operasi itu ke laut tanpa dikelola sebelumnya. Seharusnya, Arya melanjutkan, organ itu dikremasi terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan.
Menurut Arya, RSUD Buleleng memiliki sistem pengelolaan limbah hasil operasi yang bekerja sama dengan rekanan di Jawa. Namun, sebagian besar pasien kerap memilih mengelola limbah operasi itu secara pribadi agar bisa dibuatkan upacara secara adat.
"Kami punya sistem pengelolaan limbah hasil operasi. Dibawa ke insenerator di Jawa, karena di Bali belum ada. Jadi setiap minggu itu diambil," jelasnya.
(iws/nor)