Terkuak Satu Lagi Rahasia Lukisan Mona Lisa: Ada Racun!

Terkuak Satu Lagi Rahasia Lukisan Mona Lisa: Ada Racun!

Tim detikInet - detikBali
Rabu, 18 Okt 2023 09:35 WIB
PARIS, FRANCE - MAY 19: Visitors observe the painting La Joconde The Mona Lisa by Italian artist Leonardo Da Vinci on display in a gallery at Louvre on May 19, 2021 in Paris, France. The country is taking steps to ease the lockdown measures that President Emmanuel Macron announced on April 29, allowing all the museums and non-essential shops and cultural venues to open and rolling back the curfew to 9pm. The cafe and restaurant terraces can also open to 50% capacity. France is reporting a seven-day average of around 14,000 new Covid-19 cases. (Photo by Marc Piasecki/Getty Images)
Lukisan Mona Lisa. (Foto: Getty Images/Marc Piasecki)
Denpasar -

Satu lagi rahasia lukisan Mona Lisa terungkap. Lukisan ikonik karya Leonardo Da Vinci itu disebut memiliki lapisan beracun.

Da Vinci diduga bereksperimen saat membuat lukisan itu. Ia membentuk lapisan beracun yang tersembunyi di bawah karya seni terkenal tersebut.

Dilansir dari detikINET, para peneliti yang mempelajari sampel mikro kecil dari sudut lukisan, menemukan zat yang dikenal sebagai plumbonacrite, senyawa beracun yang terbentuk ketika minyak dan timbal (II) oksida bercampur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mona Lisa dan banyak lukisan lain dari era Renaisans di awal tahun 1500-an, dilukis bukan di atas kanvas melainkan di papan kayu. Karenanya, karya lukisan membutuhkan lapisan dasar yang tebal agar seniman dapat membuat karya mereka di atasnya.

Metode yang paling umum adalah menggunakan zat yang disebut gesso, yang berasal dari plester Paris. Namun, keberadaan plumbonacrite menunjukkan bahwa Da Vinci melapisinya dengan pigmen timbal putih, dicampur dengan minyak yang mengandung timbal (II) oksida.

ADVERTISEMENT

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of American Chemical Society ini, para penulis mengatakan bahwa tanda paling luar biasa dalam sampel adalah adanya plumbonacrite, senyawa langka yang hanya stabil dalam lingkungan basa.

"Leonardo mungkin berusaha menyiapkan cat kental yang cocok untuk menutupi panel kayu Mona Lisa dengan mengolah minyak dengan timbal (II) oksida yang tinggi," tulis para peneliti diberitakan Metro seperti dilihat, Rabu (18/10/2023).

Diperkirakan bahwa timbal (II) oksida mungkin telah digunakan untuk membantu cat yang diaplikasikan di atasnya untuk mengering.

Tim meninjau tulisan Da Vinci untuk mencari referensi mengenai penggunaan bahan kimia tersebut, namun hanya menemukan referensi ambigu yang kemungkinan terkait plumbonacrite.

Tampaknya, sekali lagi polimatik terkenal itu lebih maju dari zamannya, dengan teknik yang hanya ditemukan pada lukisan lain karya Rembrandt pada tahun 1600-an. Penggunaan plumbonacrite pada saat itu tampaknya hanya terbatas pada pengobatan kulit dan rambut.

Selain analisis Mona Lisa, tim menggunakan teknik analisis resolusi tinggi pada 17 sampel dari seluruh permukaan lukisan The Last Supper dan menemukan bahwa karya itu juga mengandung lapisan dasar beracun yang sama.

Artikel asli pada laman ini telah tayang di detikINET. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads