Badung Godok Insentif Petani, Giri Prasta: Astungkara 2024

Badung Godok Insentif Petani, Giri Prasta: Astungkara 2024

Agus Eka, Ni Kadek Restu Tresnawati - detikBali
Jumat, 06 Okt 2023 19:27 WIB
I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung saat diwawancarai di Kawasan Agro Tecno Park pada Jumat (6/10/2023). (Ni Kadek Restu Tresnawati)
Foto: I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung saat diwawancarai di Kawasan Agro Tecno Park pada Jumat (6/10/2023). (Ni Kadek Restu Tresnawati)
Badung -

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengakui tengah menggodok rancangan peraturan daerah (Raperda) terkait Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Salah satu yang diatur adalah pemberian insentif kepada para petani di Gumi Keris--sebutan Badung.

"Kami juga bersama dengan DPRD Badung tengah membahas Perda pertanian. Saya mau dengan regulasi yang baru ini, Astungkara, 2024 kami sudah mampu memberikan insentif kepada petani," kata Giri Prasta saat ditemui di kawasan Agro Techno Park Belok Sidan, Kecamatan Petang, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya, pemberian insentif kepada petani ini salah satu upaya menguatkan sektor pertanian yang terancam terdegradasi akibat gempuran alih fungsi lahan. Kata Giri, Badung juga masih tetap bertumpu pada sektor pertanian yang jadi potensi unggulan kedua setelah pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kami harus betul kuat dan petani harus maju karena sektor kedua di Badung adalah pertanian. Kami ingin ini tetap hidup dengan Perda Pelestarian Lahan Berkelanjutan," ungkapnya.

Dia melanjutkan, Dinas Pertanian Badung juga ditugaskan untuk memfasilitasi hasil panen petani lokal agar terhindar dari permainan tengkulak atau pengepul. Giri berpendapat, pemberian insentif juga untuk meningkatkan daya produksi petani.

ADVERTISEMENT

"Ini harus kami jaga jangan sampai petani kena tengkulak, pengepul, sehingga ada potensi inflasi. Saya perintahkan Dinas Pertanian agar petani tidak merugi besar. Selama ini memang subsidi pupuk dan gagal panen sudah kami berikan," jelasnya.

Soal pemberian insentif, Giri melanjutkan, mesti mempertimbangkan sejumlah parameter. Ini dilakukan agar pemberian bantuan tepat sasaran dan terbebas dari pelanggaran hukum.

"Parameter nanti kami lihat untuk ukuran teknisnya," ujar Giri.

"Saya dipesankan oleh penegak hukum kaitannya dengan kekuatan pemerintah membantu petani. Itu harus ada parameter untuk mengatur ini semua. Saya kira dengan pola insentif kepada petani ke depan, saya percaya masyarakat untuk bertani, dia akan lebih semangat lagi," pungkasnya.




(nor/nor)

Hide Ads