Ini Judul Skripsi Kakek 80 Tahun di Bali, Semangat Selesaikan S1

Kisah Inspiratif

Ini Judul Skripsi Kakek 80 Tahun di Bali, Semangat Selesaikan S1

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 26 Sep 2023 17:53 WIB
Made Tawa, kakek berusia 80 tahun saat mengikuti ujian proposal skripsi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa (26/9/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Made Tawa, kakek berusia 80 tahun saat mengikuti ujian proposal skripsi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa (26/9/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Made Tawa, kakek berusia 80 tahun di Buleleng, Bali, mengajukan proposal penelitian berjudul 'Analisis Dampak Pelatihan Customer Service dengan Pendekatan Jendela Johari terhadap Kualitas Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan di PT Telkom'. Dia viral di media sosial lantaran tetap semangat mengikuti ujian proposal skripsi meski harus dituntun.

Kakek yang sudah memiliki 10 orang anak dan 40 orang cucu ini mempresentasikan proposal itu selama 45 menit dengan baik di hadapan penguji.

Tawa masih haus akan ilmu pengetahuan walaupun usianya tidak lagi muda. Dia mendapat dukungan penuh dari keluarga untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kuliah karena saya haus akan ilmu. Kenapa memilih STAHN karena saya orang Hindu jadi menempuh pendidikan di sini adalah yang paling tepat," ujarnya ditemui detikBali, Selasa (26/9/2023).

Sementara, Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja Komang Agus Widiantara sangat mengapresiasi semangat Made Tawa. Menurutnya, Tawa merupakan sosok yang bersahaja dan komunikatif.

ADVERTISEMENT

Bahkan, di saat masa pemulihan penyakitnya, Tawa sangat antusias untuk mengikuti bimbingan proposal. "Di usia beliau sibuk ngajak cucu di rumah mungkin urusan spiritual, tapi beliau mau keluar dari zona nyaman dan mau mencoba hal-hal baru. Beliau ini sangat komunikatif. Bahkan lebih rajin berkomunikasi dibanding teman lainnya," jelas Agus.

Agus menjelaskan selaku dosen pembimbing, proposal penelitian yang diajukan oleh Tawa berdasarkan pengalaman pribadi saat bekerja di PT Telkom. Ia menyebut Tawa memiliki karir yang cemerlang sewaktu masih aktif sebagai pegawai PT Telkom dari 1980-an sampai pensiun pada 2000-an.

Tawa, kata Agus, juga memiliki ingatan yang bagus mengingat proposal yang diajukan adalah penelitian kualitatif. Agus pun akan mendorong agar Tawa bisa segera menyelesaikan studinya.

"Kami dorong tahun depan bisa tuntas. Proses tetap jalan, kami tetap kawal sampai biar beliau tetap selesai dan bangga secara personal terhadap capaiannya," imbuh Agus.

Agus pun berharap semangat dan tekad Tawa untuk menyelesaikan studinya di usia senja bisa ditularkan kepada mahasiswa yang lain. "Yang tua saja semangat, jadi saya harap yang muda juga semangat," tandasnya.




(nor/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads