Alissa Wahid Tegaskan NU Tak Terafiliasi Khusus dengan PKB

Alissa Wahid Tegaskan NU Tak Terafiliasi Khusus dengan PKB

Aryo Mahendro - detikBali
Sabtu, 23 Sep 2023 16:17 WIB
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid. (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid menegaskan NU tidak terafiliasi khusus dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menyebut anggota dan pengurus NU berasal dari berbagai latar belakang partai politik.

"Di NU sendiri, (anggotanya) politikus dari semua partai, ada," kata Alissa Wahid di Renaissance Resort Bali Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (23/9/2023).

"Pengurusnya ada dari berbagai partai politik. Ada dari PDIP, NasDem, Golkar, ada semua di kepengurusan PBNU," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alissa menegaskan PKB bukan NU meski partai tersebut didirikan oleh orang-orang NU. Ia mengaku tidak khawatir jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan sikap PBNU tersebut.

"NU secara resmi tidak pernah ikut mendirikan PKB. Tapi, secara informal (pendirian PKB) memang aspirasi para kyai," tandas Alissa.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari detikNews, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf sebelumnya juga menegaskan bahwa NU tak memiliki hubungan erat dengan parpol manapun. Menurutnya, PBNU menganggap semua parpol sama.

Yahya menjawab isu soal ketidakeratan hubungan PBNU dengan PKB. "Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama," kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

Menurut Yahya, pembentukan PKB awalnya memang merupakan inisiasi dari masyarakat NU. Namun, setelah PKB berdiri, NU mempersilakan PKB berkompetisi sehat dengan partai-partai politik lainnya.

"Lah PKB kan dulunya yang membentuk PBNU, iya. Kenapa dulu PBNU membentuk PKB? Karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak tokoh-tokohnya meminta PBNU membuatkan partai," ujar Yahya.

Yahya menuturkan PBNU tak bisa 'menyuapi' PKB terus-menerus. "Nah, sudah dibuatkan, ya sudah. PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini, silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads