Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengungkap kendala rencana pembangunan light rail transit (LRT). Kendalanya adalah konsultan dari Korea Selatan belum ada yang tertarik dengan lelang pembangunan LRT ini.
"(Updatenya) belum ada konsultannya. Masih lelang di Korea, itu saja," ungkap Samsi saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (16/9/2023).
Akibatnya, proses feasibility study (FS) LRT di Bali tersebut menjadi lama. Sehingga, proyek ambisius tersebut saat ini masih berupa studi dan kajian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mempercepat proses FS terkait rencana pembangunan LRT di Bali.
Hal itu disampaikan Luhut saat menghadiri rapat bersama Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Kepala Dishub Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta di Econtent Kura-Kura Bali, Jumat (15/9/2023).
"Beliau meminta agar Bappenas dapat mempercepat proses penyiapan pembiayaan untuk BLN (Bantuan Luar Negeri) dan mendorong agar FS dapat dipercepat," kata Samsi, Sabtu.
Menurutnya, proses feasibility study memakan waktu paling lama satu tahun untuk selesai, itu pun tergantung tingkat kesulitannya. Selain itu, Luhut meminta Mahendra agar segera melaporkan update terkait proses penyiapan LRT.
"Dan Pak Menko mengarahkan agar dilakukan langkah-langkah percepatan pembangunan LRT ini," ungkapnya.
Luhut, kata Samsi, beralasan jika percepatan pembangunan LRT harus segera dilakukan karena mengingat kondisi lalu lintas di Bali yang kian memburuk. Sedangkan, bandara pun akan mengalami keterbatasan layanan.
"Karena akses darat yang tidak dapat dikembangkan secara optimal," lanjutnya.
Untuk diketahui, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya juga telah menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok di Jaya Sabha, Denpasar, pada Jumat (15/9/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Lee Sang-deok mengatakan Korea Selatan tertarik untuk mewujudkan proyek LRT tersebut. Alasannya karena Bali merupakan salah satu tujuan pariwisata terbaik dunia. Selain itu, Bali menjadi destinasi honeymoon bagi warga Korea Selatan.
(nor/nor)