Perkiraan biaya tersebut mengacu pada hasil perhitungan dan kajian terbaru setelah tim Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha mendatangi Tabanan beberapa waktu lalu. Ini seperti diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Tabanan I Gede Urip Gunawan.
"Itu estimasinya. Kurang lebihnya," ujarnya, Rabu (9/6/2023)
Ia menjabarkan dari nilai tersebut sebesar Rp 730 miliar akan dipakai untuk pembangunan fisik atau gedung pasar. Sisanya merupakan operasional selama kegiatan revitalisasi berlangsung.
"Kalau detailnya itu diprakualifikasi. Setelah itu kembali lagi rekanan yang menghitung secara detail," imbuhnya.
Sebagai gambaran awal, pembangunan ulang Pasar Induk Tabanan atau Gadarata Singasana akan terdiri dari empat lantai. Meski bertingkat, konsepnya masih pasar terbuka.
Ia menyebutkan desain mengenai pembangunan ulang pasar tersebut sudah ada. Namun, desain tersebut belum resmi.
Terkait daya tampungnya, Urip mengaku belum bisa merincinya sesuai jumlah pedagang pasar yang ada sekarang.
"Untuk losnya Disperindag yang mengetahui," sebut mantan Inspektur Daerah Tabanan ini.
Namun, ia memperkirakan ribuah los akan tersedia dan mampu menampung seluruh pedagang pasar bila revitalisasi terealisasi.
Selain pasar tradisional, bangunan pasar yang baru akan bisa menampung pasar modern dan mal. Pun demikian dengan fasilitas komersial seperti bioskop.
Terkecuali pedagang di Pasar Senggol yang beroperasi pada malam hari, ia menyebut akan diarahkan ke Terminal Pesiapan di Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
(nor/gsp)