Pemerintah pusat menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Hal in imbas dari dangkalnya alur Pelabuhan Pulau Baai yang membuat terhambatnya alur perekonomian di wilayah tersebut.
Adapun kucuran anggaran tersebut akan berfokus pada pengerukan pintu masuk pelabuhan, yang dinilai krusial bagi peningkatan ekspor dari Provinsi Bengkulu.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, pemerintah provinsi menyiapkan regulasi dan aspek teknis bersama PT Pelindo Bengkulu, KSOP Bengkulu, serta Forkopimda Provinsi Bengkulu, sebelum tahap pertama revitalisasi dimulai pada 2025. Mulai dari aspek legal, ekonomi, dan infrastruktur pendukung, semuanya sudah harus dipastikan siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika informasi ini kami sampaikan ke Presiden RI Prabowo, Pelindo pusat langsung mengambil alih dan menyiapkan sekitar Rp 1 triliun," kata Helmi, Rabu (19/3/2025).
Helmi menjelaskan, pihaknya juga telah menggelar rapat lanjutan dengan Forkopimda termasuk pihak yang terlibat agar tidak ada kendala saat dilakukan revitalisasi.
"Kita telah melakukan rapat dan persiapan agar tidak ada kendala lagi," jelas Helmi.
Helmi menambahkan, seluruh unsur yang terlibat telah menyatakan kesiapan mendukung proyek ini. Menurutnya, revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai akan membawa dampak besar bagi perekonomian daerah.
"Targetnya, ekonomi Bengkulu tumbuh pesat. Ke depan, hasil bumi Bengkulu tidak lagi harus diekspor melalui provinsi lain," ucap Helmi.
General Manager Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko, menyebutkan bahwa dukungan dari Pemprov Bengkulu dan berbagai pihak menjadi dorongan bagi Pelindo dalam mengelola pelabuhan dengan lebih baik.
"Terkait dimulainya revitalisasi dan pengerukan alur, kami masih menunggu regulasi yang sedang disiapkan," tutup Joko.
(dai/dai)