PUPR Kaji Opsi Drainase Vertikal Atasi Banjir di Denpasar

Denpasar

PUPR Kaji Opsi Drainase Vertikal Atasi Banjir di Denpasar

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 31 Agu 2023 15:34 WIB
Seorang warga melintasi banjir saat mengevakuasi keluarganya di kawasan perumahan jalan Pura Demak, Denpasar, Sabtu (8/12/2018). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali selatan pada Sabtu dinihari menyebabkan sejumlah kawasan di Denpasar terendam banjir sehingga sejumlah warga dievakuasi. ANTARA FOTO/Adhi Prayitno/nym/hp.
Potret banjir di Denpasar. (Foto: Antara Foto)
Denpasar -

Kota Denpasar, Bali, masih rawan banjir. Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) mulai mengkaji dan mempertimbangkan opsi drainase vertikal di beberapa titik rawan banjir.

"Kemungkinan kalau memang bisa (drainase vertikal) akan kami pakai di tahun 2024 atau paling lama di 2025," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka, Kamis (31/8/2023).

Dia mengatakan, sedikitnya ada 7 titik daerah rawan banjir di Denpasar. PUPR akan menggandeng Universitas Udayana untuk mengkaji kemungkinan memakai drainase vertikal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dalam pengkajian drainase vertikal tersebut pihaknya akan memastikan terlebih dahulu mengenai topografi, kedalaman hingga kondisi air tanah di titik yang bakal dibuatkan drainase vertikal.

"Drainase vertikal bakal difokuskan dulu di Jalan Pura Demak, dan Bumi Ayu karena itu yang paling parah. Seandainya berhasil maka akan difokuskan ke titik yang lain," terangnya.

Menurutnya, kedua lokasi tersebut menjadi lokasi langganan banjir apabila hujan turun dengan intensitas tinggi dan lama.

"Setiap hujan warga di sana pasti akan kebanjiran sehingga kenyamanan, aktivitas ekonomi, sosial terganggu. Di samping memang lingkungan mereka sangat tidak representatif untuk dijadikan pemukiman," kata Gandhi.

Gandhi juga menerangkan, drainase vertikal dinilai efektif dalam mencegah banjir atau paling tidak mengurangi volume air ketika banjir.Satu unit drainase vertikal bisa menelan biaya Rp 50 juta.

Selain itu, dalam mencegah terjadinya banjir saat musim hujan, Dinas PUPR melakukan berbagai upaya, di antaranya melaksanakan pembersihan di titik-titik lokasi rawan banjir.Kemudian, melakukan pengerukan, penggelontoran, dan pembersihan sampah di sungai.

"Salah satu PR (pekerjaan rumah) kami adalah mengedukasi warga agar tidak membuang sampah ke sungai karena sungai bukan tempat pembuangan sampah. Sungai adalah kawasan yang suci, sumber kehidupan, sumber air minum, dan sumber air bersih," imbuhnya.




(dpw/hsa)

Hide Ads