Lahan seluas 41 hektare di Karangasem, Bali, terbakar dalam lima hari berturut-turut terhitung sejak Rabu (23/8/2023) hingga Minggu (27/8/2023). Kebakaran lahan tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Abang dan Kubu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Karangasem I Made Agus Budiyasa mengatakan pihaknya sering menerima laporan kebakaran sejak memasuki musim kemarau, terutama di Kecamatan Kubu. Menurutnya, Kecamatan Kubu selama ini cukup kering sehingga mudah terbakar.
"Untuk penyebab pasti kebakaran, kami tidak tahu secara pasti, karena tugas kami hanya melakukan pemadaman ketika ada laporan. Tapi wilayah Kecamatan Kubu kondisinya memang cukup kering sehingga sangat mudah kebakaran," kata Budiyasa, Minggu (27/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus kebakaran terbaru terjadi pada Minggu (27/8/2023) di dua titik, yakni di Desa Datah, Kecamatan Abang, dan Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu. Luas yang terbakar di dua titik tersebut mencapai empat hektare. Beruntung yang terbakar merupakan lahan kosong.
"Dua lahan yang terbakar tersebut terjadi hampir bersamaan, sehingga petugas yang melakukan pemadaman kami bagi dua untuk menuju kedua titik tersebut," ungkap Budiyasa.
Sampai saat ini, Budiyasa mengatakan kebakaran lahan paling parah terjadi di Desa Sukadana, Kecamatan Kubu. Luas lahan yang terbakar mencapai 30 hektare pada Rabu (23/8/2023). Sedangkan untuk wilayah yang lainnya tidak terlalu luas sekitar 2-5 hektare untuk satu titik lokasi kebakaran.
Untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan selama lima hari terakhir, Damkartan Karangasem telah menghabiskan puluhan ribu liter air. Budiyasa berharap agar masyarakat selalu waspada dan melakukan pengawasan jika mempunyai lahan kering.
(nor/dpw)