Ribuan KK di Jembrana Terancam Kekeringan Dampak El Nino

Jembrana

Ribuan KK di Jembrana Terancam Kekeringan Dampak El Nino

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 24 Agu 2023 15:52 WIB
Pendistribusian air bersih kepada warga yang ada di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Kamis (24/8/2023).
Pendistribusian air bersih kepada warga yang ada di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Kamis (24/8/2023). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Bali tengah mendata wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan akibat dampak El Nino. Dari hasil pendataan awal, ada empat kecamatan dan ribuan kepala keluarga (KK) bakal terdampak.

Proses pendataan dampak El Nino ini sudah dilakukan sejak Rabu, 23 Agustus 2023. Ada empat kecamatan yang telah didata, yakni Kecamatan Melaya, Negara, Jembrana, dan Mendoyo. Sehingga tinggal melakukan pendataan di satu kecamatan yaitu Kecamatan Pekutatan.

"Kami mengambil langkah antisipatif dengan melakukan pendataan di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan akibat dampak dari fenomena El Nino. Saat ini sudah ada empat kecamatan, dan sisanya masih dalam proses," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (24/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia merinci, di Kecamatan Melaya ada dua desa yang terdampak, yakni tujuh banjar di Desa Tukadaya dan lima banjar di Desa Manistutu. Di Kecamatan Negara, terdapat enam banjar di Desa Berangbang dan dua lingkungan di Kelurahan Baler Bale Agung.

Sementara di Kecamatan Jembrana sedikitnya ada tiga lingkungan di Kelurahan Pendem, tiga banjar di Desa Batuagung, dan dua banjar di Desa Dangin Tukadaya. Kemudian untuk Kecamatan Mendoyo, ada tiga desa yang terdampak dengan total sebanyak 10 banjar.

ADVERTISEMENT

"Pendataan ini penyempurnaan dari upaya sebelumnya akibat perubahan pola cuaca global yang disebabkan oleh El Nino. Mayoritas dari wilayah-wilayah ini menghadapi penurunan debit air yang signifikan dan sebagian besar tidak memiliki bak penampungan air," papar Artana.

Dalam menghadapi ribuan KK yang terancam terdampak, Artana menyatakan bahwa BPBD telah merencanakan penyediaan suplai air bersih sesuai dengan kebutuhan warga. Dia juga mengimbau warga segera melaporkan kepada pihak desa jika membutuhkan pasokan air bersih.

"Kami akan menyediakan suplai air bersih jika diperlukan. Saat ini, sudah ada distribusi lebih dari 20 ribu liter air bersih di Kelurahan Pendem. Wilayah ini juga mengalami penurunan debit air," tandas Artana.




(dpw/hsa)

Hide Ads