Salah seorang penumpang KMP Pratitha bernama Cucuk Selamet mengaku sempat melihat korban melompat ke laut. Setelah mendapat laporan tersebut, KMP Pratitha mencoba memutar arah dan mencari di titik koordinat tersebut.
Namun, korban tidak ditemukan di permukaan air karena kondisi cuaca buruk dengan arus dan angin kencang. KMP Pratitha kemudian melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ketapang.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Dewa Putu Werdhiana langsung melakukan koordinasi dengan BPTD Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 20.30 Wita dan melakukan pencarian bersama SAR gabungan.
"Setelah melakukan koordinasi, dilakukan pengecekan saat KMP Pratitha melakukan bongkar muatan di Pelabuhan Ketapang. Sesuai dengan data manifes yang ada, baik dari penumpang bus maupun pejalan kaki dinyatakan lengkap," ujar Werdhiana dikonfirmasi detikBali, Senin (7/8/2023).
Meski demikian, pencarian tetap dilakukan dengan melibatkan dua kapal Shift Tender Airud Gilimanuk dan Basarnas Rib 01 Gilimanuk dengan jumlah personel 19 orang.
Disinggung mengenai rekaman CCTV dari KMP Pratitha, Werdhiana menjelaskan CCTV di dalam KMP minim yang beroperasi. Sehingga menyulitkan petugas dalam mengidentifikasi korban.
"Nihil di kapalCCTV yang hidup," tegas Werdhiana.
Werdhiana menyebut saat ini proses pencarian masih berlanjut dengan melibatkan kapal-kapal lain yang sedang melayani rute penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
"Identitas korban saat ini belum diketahui, dan pencarian masih berlangsung," tandasnya.
(nor/gsp)