Akses jalan kabupaten yang amblas di perbatasan Banjar Pangkung Liplip dan Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, semakin parah. Warga sekitar berharap jalan amblas di atas gorong-gorong itu segera diperbaiki.
Dari pantauan detikBali, jalan yang amblas sudah semakin parah. Tanah di bawah jalan yang masih utuh sudah semakin terkikis dan nyaris jebol.
Warga sekitar juga tampak khawatir saat melintas terutama saat malam hari karena minimnya penerangan jalan. Saat ini, hanya sebagian jalan yang dapat dilalui kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amblas gorong-gorong ini sudah sejak awal 2023 dan sampai saat ini belum diperbaiki. Bahkan water barrier pengaman sudah jatuh ke bawah. Kondisi jalan turunan ini sangat berbahaya saat malam hari sebab minim penerangan jalan juga," ungkap salah seorang warga setempat, Made Budi (54) saat ditemui detikBali, Senin (7/8)2023).
Budi menjelaskan setiap hujan yang lebat, air pada aliran saluran irigasi tersebut tetap meluap hingga ke jalan karena gorong-gorong tidak sanggup menampung air. Puncaknya pada awal 2023 yang menyebabkan gorong-gorong bagian selatan jalan amblas.
"Setiap hujan lebat airnya tetap meluap ke jalan. Beberapa waktu lalu sebelum jebol, ada warga yang terseret aliran air namun berhasil diselamatkan warga setempat," papar Budi.
Budi berharap jalan segera diperbaiki untuk memudahkan aktivitas. Terutama dari pendidikan dan ekonomi. Sebab, jalan tersebut merupakan akses utama.
Jika semakin parah, warga memutar sejauh empat kilometer dan itupun akses jalan hanya bisa dilalui motor.
"Jika seandainya jalan ini terputus, hanya ada satu jalur alternatif dan sempit sekali tidak bisa dilewati mobil. Namun, kalau memutar ke jalur utama jaraknya sangat jauh," ujar Budi.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan perbaikan gorong-gorong yang amblas direncanakan akan dibuatkan jembatan. Sebab, panjang gorong-gorong tersebut lebih dari empat meter.
"Kami sudah usulkan bantuan keuangan khusus (BKK) di perubahan. Namun, sampai sekarang belum ada kepastian. Jadi tetap kami akan pasang di induk 2024. Kebutuhan pembuatan jembatan itu sebesar Rp 1,2 miliar dengan total panjang 9 meter," kata Sudiarta.
(nor/irb)