"Ini perlu menjadi fokus kita semua untuk membuat BUMD (air minum) menjadi BUMD yang sehat," ujar John Wempi dalam sambutannya di pembukaan acara 'Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaan' (National Urban Water Supply Project/NUWSP) di The Trans Resort Bali, Kuta, Badung, Bali, Kamis (3/8/2023).
John Wempi menjelaskan penyehatan BUMD menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah, pengelola BUMD, termasuk kementerian. Ia berharap hal-hal baik yang dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten di Bali bisa diadopsi, supaya bisa dikembangkan di 416 kabupaten, 98 kota, dan 38 provinsi di Indonesia.
"Saya berharap pada workshop kali ini, yang dihadiri oleh kepala daerah dan ketua DPRD, kita dapat merumuskan kesepakatan bersama untuk memperkuat pembangunan air minum di daerah, termasuk penguatan BUMD yang khusus mengelola air minum," harapnya.
John Wempi menuturkan banyak pihak yang memperlihatkan komitmennya dalam pengembangan pembangunan tempat penyimpanan air minum. "National Urban Water Supply Program yang merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan World Bank bisa dilihat sebagai bentuk komitmen bersama yang kita wujudkan untuk kebutuhan pemenuhan air minum," ujarnya.
Sebelumnya, John Wempi Wetipo menuturkan RPJMN 2020-2024 memproyeksikan penambahan 10 juta sambungan pipa rumah. Menurutnya, target nasional ini membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Dalam RPJMN 2020-2024, ditargetkan bahwa di tahun 2024 akan ada penambahan 10 juta sambungan (pipa) rumah. Target nasional untuk mencapai 10 juta sambungan rumah di tahun 2024 membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah," terang John Wempi.
Berdasarkan data Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di 2023, seperti yang disampaikan melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), total target penambahan sambungan rumah di seluruh daerah di Indonesia sebesar 1.133.936.
(nor/hsa)