Hari suci Galungan diyakini menjadi hari kemenangan melawan cobaan hidup. Dengan merayakan Galungan, umat Hindu diharapkan semakin baik kualitas spiritualnya dan tetap menahan diri dari segala godaan sifat negatif. PHDI pun mengimbau agar tidak bermusuhan karena beda pilihan politik.
"Hari ini, kita merayakan Galungan. Merayakan kemenangan dari cobaan yang sudah kita (lalui) sejak hari Minggu kemarin yang namanya Butha Galungan, Sang Butha Dulungan, dan Sang Butha Amangkurat. Nah, sekaranglah kita merayakan kemenangan itu," kata Ketua Harian Persada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Nyoman Kenak kepada detikBali, Rabu (2/8/2023).
Bukan dengan pesta pora. Merayakan kemenangan melawan kebatilan selama tiga hari harus dengan ketenangan batin dan meningkatkan kualitas spiritual. Yang lebih penting lagi, umat Hindu harus mampu mengendalikan diri dari segala hawa nafsu buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kemampuan pengendalian diri akan menjaga hidup dari sifat dan dampak buruk di kehidupan sehari-hari. Sebab, umat Hindu juga pasti akan dihadapkan dengan segala sesuatu yang baik dan buruk.
"Pengendalian diri itulah yang mengalahkan segalanya (yang buruk). Karena sifat dharma (baik) dan adharma (buruk) itu pasti akan berdampingan. Kalau lengah, kita akan mengikuti sifat selalu ingin menang sendiri dan egois. Nah, sekarang ketulusan hatilah yang akan mengalahkan itu semua," tutur Kenak
Selain itu, melalui perayaan Galungan, Kenak juga berharap umat Hindu semakin dewasa dalam bersikap dan bertutur menjelang tahun politik. Dia meminta umat Hindu tetap menahan diri sebagai warga negara yang baik dan tidak menjadikan agama sebagai identitas politik.
"Kewajiban kita menjalankan Dharmaning Negara sebagai seorang warga negara ya harus ikut (berpartisipasi) dalam pemilihan (Pemilu). Tapi kalau beda pilihan jangan dipakai musuhan," ujarnya.
Seperti diberitakan, umat Hindu di Bali berduyun-duyun datang ke pura untuk beribadah sejak pagi tadi. Persembahyangan menjadi aktivitas utama selama Galungan.
Persembahyangan digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan berbagai rahmat seperti kesehatan, kesejahteraan, keselarasan hidup, hingga kedamaian.
(irb/gsp)